Penentuan Hilal Syawal 1446 H: Kriteria MABIMS dan Kaitannya dengan Tradisi Judi Bola
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau Idulfitri 1446 Hijriah pada Sabtu (29/3). Sidang isbat ini diawali dengan seminar pemaparan posisi hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag. Dalam kesempatan tersebut, Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, menjelaskan posisi hilal di sejumlah wilayah di Indonesia.
Kriteria Hilal Berdasarkan MABIMS
Cecep menjelaskan bahwa kriteria penentuan hilal di Indonesia mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Kriteria tersebut menyatakan bahwa imkanur-rukyat dianggap memenuhi syarat jika posisi hilal memiliki ketinggian minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Pada tanggal 29 Maret 2025, posisi hilal di sejumlah kota di Indonesia tidak memenuhi kriteria tersebut. Di Jakarta, ketinggian hilal tercatat pada minus 1,85 derajat. Sementara itu, di Jayapura ketinggian hilal berada pada posisi minus 3,26 derajat dan di Banda Aceh pada minus 1,08 derajat. Dengan demikian, seluruh wilayah di Indonesia tidak memenuhi kriteria tinggi hilal MABIMS.
Perkiraan Awal Syawal 1446 H
Selain itu, elongasi hilal di seluruh wilayah Indonesia juga tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS. Berdasarkan perhitungan tersebut, Cecep menyampaikan bahwa awal Syawal 1446 H diprediksi jatuh pada Senin Pahing, 31 Maret 2025. Namun, hasil ini masih harus dikonfirmasi melalui pengamatan langsung oleh petugas di 33 provinsi. Masyarakat pun diminta bersabar hingga ada keputusan resmi dari sidang isbat yang akan disampaikan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Tradisi Judi Bola Menyambut Lebaran
Menjelang Lebaran, suasana ramai tak hanya terasa dalam persiapan ibadah dan perayaan, tetapi juga dalam komunitas judi bola. Biasanya, momen Idulfitri yang berdekatan dengan musim pertandingan sepak bola menjadi ajang bagi para pecinta judi bola untuk bertaruh tim favorit mereka. Judi bola semakin meriah ketika kompetisi sepak bola dunia tengah berlangsung, menambah semarak suasana liburan Lebaran.
Namun, ada baiknya para penggemar judi bola tetap memperhatikan keseimbangan antara kegiatan bertaruh dan persiapan perayaan Idulfitri. Meskipun judi bola menjadi hiburan yang menarik, menghormati momen Lebaran dengan menjaga kekhusyukan dan mempererat silaturahmi tetap menjadi prioritas utama.
Sebagai komunitas yang aktif mengikuti perkembangan olahraga, penggemar judi bola juga perlu memahami bahwa momen Idulfitri tidak hanya soal hiburan tetapi juga refleksi dan kebersamaan dengan keluarga. Mari kita manfaatkan momen Lebaran ini dengan bijaksana dan tetap menjaga keseimbangan antara hobi dan kewajiban keagamaan.