Pasar dan dunia bisnis mengalami kemunduran pada Kamis (3/4) setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan penerapan tarif yang signifikan terhadap sejumlah mitra dagang utama, termasuk Uni Eropa.
Kebijakan tarif terbaru ini mencakup pungutan dasar sebesar 10 persen untuk seluruh barang yang masuk ke AS, dengan tarif maksimum yang bisa mencapai lebih dari 50 persen bagi beberapa negara. Tidak hanya itu, Trump juga memberlakukan tarif sebesar 20 persen khusus untuk barang-barang asal Uni Eropa. Langkah ini menandai perubahan besar dalam tatanan perdagangan global, mirip seperti perubahan besar dalam dunia judi bola ketika sistem taruhan berubah secara drastis karena regulasi internasional.
Baca juga : Perang Dagang Kian Memanas
Tarif universal sebesar 10 persen akan berlaku mulai 5 April 2025, sementara tarif timbal balik untuk negara-negara tertentu mulai diterapkan pada 9 April 2025. Dalam pernyataannya, Trump menyebut kebijakan ini sebagai upaya untuk memperbaiki praktik perdagangan yang selama ini dianggap merugikan AS.
Respon Global dan Ketegangan Baru
Uni Eropa, Inggris, Jepang, hingga India menunjukkan reaksi keras terhadap langkah proteksionis Trump. Di Inggris, misalnya, proyeksi ekonomi langsung direvisi turun karena kebijakan ini. Sementara itu, Perdana Menteri Australia menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bentuk permusuhan terhadap sekutu.
China, yang telah terbiasa menghadapi tekanan tarif dari AS, kembali menjadi sorotan setelah menjanjikan aksi balasan. Pemerintah China menganggap bahwa kebijakan Trump bisa membahayakan stabilitas ekonomi global, sama halnya seperti ketegangan dalam industri hiburan digital termasuk judi bola online, yang juga terdampak oleh regulasi lintas negara.
Dampak pada Industri dan Konsumen
Salah satu sektor yang paling terdampak adalah otomotif. Korea Selatan, Jepang, dan Jerman mengalami penurunan ekspor mobil ke AS. Bahkan, Selandia Baru menyebut bahwa tarif sebesar USD 900 juta kepada eksportir mereka pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen Amerika, yang mungkin harus mengatur ulang prioritas belanja mereka, termasuk untuk hiburan seperti game, langganan digital, dan bahkan aktivitas judi bola daring yang sedang populer.
Sikap Dunia terhadap Kebijakan Tarif
Sejumlah negara mulai menyusun strategi mitigasi. Thailand, misalnya, menyatakan akan mencari pasar ekspor baru agar tidak terlalu bergantung pada AS. Taiwan pun berupaya menenangkan situasi lewat negosiasi dan menunjukkan komitmen investasi di sektor teknologi tinggi.
Ketegangan perdagangan global ini mencerminkan bahwa tidak hanya pasar keuangan dan industri manufaktur yang terdampak, tetapi juga berbagai sektor lain, termasuk ekonomi digital dan hiburan. Bagi para pengamat ekonomi, dinamika ini terasa seperti pertandingan judi bola yang menegangkan — di mana setiap negara bertaruh besar pada kebijakan yang mereka ambil.