Dua Prajurit TNI Menyerahkan Diri ke Denpom Pascapenembakan 3 Polisi, Masih Dalam Pemeriksaan
Baik TNI maupun Polri terus mendalami kasus penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung, yang diduga dilakukan oleh dua prajurit TNI. Penembakan tragis tersebut terjadi saat ketiga anggota kepolisian menggerebek arena sabung ayam di wilayah tersebut. Peristiwa ini pun menjadi sorotan publik, terutama karena lokasi kejadian dikenal sebagai area rawan kriminalitas.
Kapendam/II Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengungkapkan bahwa lokasi penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, kerap disebut sebagai “area Texas” atau zona hitam karena banyak beredar senjata api rakitan. Keberadaan senjata ilegal di lokasi tersebut menambah kompleksitas dalam pengusutan kasus ini.
Baca juga : Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa Bulan Mei
“Lokasi sabung ayam tempat penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, pada Senin, 17 Maret 2025, merupakan area Texas atau hitam karena banyak beredar senjata api rakitan,” ungkap Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar di Palembang, Selasa (18/3).
Kronologi Kejadian
Kapendam menambahkan bahwa penembakan tiga anggota polisi itu bermula saat tim dari kepolisian melakukan penggerebekan di arena sabung ayam dan mengeluarkan tembakan peringatan. Namun, dari arah lokasi tersebut, terdapat tembakan balasan yang diduga berasal dari pihak tak dikenal.
“Tembakan balik itu masih dalam investigasi. Kami sedang menyelidiki senjata yang digunakan serta siapa yang sebenarnya melepaskan tembakan,” katanya.
Keberadaan Prajurit TNI di Lokasi Sabung Ayam
Usai kejadian, dua prajurit TNI yang diduga berada di lokasi langsung menyerahkan diri ke Denpom 23 Lampung. Saat ini, keduanya masih dalam pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Terkait keberadaan anggota TNI di arena sabung ayam, Kapendam menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam proses investigasi bersama Polda Lampung. Penyidik masih mendalami apakah dua prajurit tersebut terlibat sebagai pengelola, pemilik tempat, atau bahkan pemilik senjata api yang digunakan dalam kejadian ini.
“Apabila hasil investigasi membuktikan keterlibatan oknum TNI, kami memastikan akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Namun, Kapendam belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait apakah keberadaan senjata api rakitan di lokasi menjadi faktor utama pemicu penembakan atau ada penyebab lainnya.
“Perlu ada sinkronisasi lebih lanjut untuk mengetahui faktor pemicu kejadian ini,” tuturnya.
Kasus Penembakan dan Kaitan dengan Perjudian
Insiden ini semakin menarik perhatian publik karena arena sabung ayam yang menjadi tempat kejadian diduga juga berkaitan dengan praktik perjudian. Seperti diketahui, sabung ayam kerap dikaitkan dengan perjudian ilegal, termasuk togel yang banyak berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
Masyarakat pun berharap agar kasus ini bisa diusut secara transparan dan pihak yang bertanggung jawab mendapatkan hukuman setimpal. Selain itu, kasus ini menjadi pengingat bahwa peredaran senjata api rakitan di wilayah rawan harus menjadi perhatian serius bagi aparat keamanan.
Dengan adanya kasus ini, diharapkan aparat dapat lebih gencar dalam memberantas perjudian ilegal dan aktivitas kriminal lainnya, termasuk togel, yang sering kali menjadi pemicu konflik dan tindakan kekerasan di masyarakat.