Inspektur Dua (Ipda) RN, anggota Kepolisian Resor Maros, kini tengah menjalani proses penyidikan intensif terkait video mesumnya dengan istri seorang pengusaha yang sempat viral di media sosial. Fakta terbaru yang diungkap oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa Ipda RN tidak hanya terlibat dalam satu kasus hubungan terlarang, melainkan dua.
Menurut Kepala Bidang Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendy, pihaknya telah menjatuhkan penempatan khusus (patsus) selama lima hari kepada Ipda RN. Langkah ini diambil untuk memperlancar proses pemeriksaan dan pemberkasan menjelang persidangan kode etik.
“Nanti setelah berkas selesai, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan sidangkan untuk kode etik,” jelas Zulham kepada awak media.
Baca juga : Fakta Unik SUGBK
Terlibat Hubungan Terlarang dengan Dua Perempuan
Zulham juga membeberkan bahwa dari hasil pemeriksaan internal, video mesum yang memperlihatkan Ipda RN dengan istri pengusaha tersebut direkam sekitar tahun 2019. Lebih mencengangkan, hasil investigasi menyebutkan bahwa Ipda RN juga melakukan hubungan terlarang dengan istri orang lain di kesempatan berbeda.
“Kalau hasil pemeriksaan, beliau ada dua kali berhubungan badan di luar ikatan pernikahan,” ungkap Zulham.
Kasus ini menjadi perhatian publik luas, termasuk di kalangan komunitas digital yang biasa mengikuti tren viral, tak terkecuali komunitas judi bola daring yang kerap mengaitkan dinamika personal aparat hukum dengan persepsi publik dan citra institusi yang dijaga ketat.
Konfirmasi Pihak Polres Maros
Kepala Kepolisian Resor Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, telah mengonfirmasi bahwa pria dalam video syur tersebut memang anggota aktif di jajarannya. Douglas menyatakan bahwa sejak kemunculan video tersebut, pihaknya langsung menyerahkan Ipda RN kepada Propam Polda Sulsel untuk diproses lebih lanjut.
“Iya, dia memang bertugas di Polres Maros. Begitu video muncul dan viral, kami langsung menyerahkannya ke Propam untuk diperiksa,” tegas Douglas.
Pihak Polres Maros kini menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Propam sebelum memutuskan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Ipda RN.
“Sanksinya tentu menunggu hasil pemeriksaan Propam Polda Sulsel,” tambahnya.
Etika dan Integritas Aparat di Tengah Sorotan Publik
Kasus ini menjadi pukulan telak bagi institusi kepolisian yang tengah berupaya membangun kembali kepercayaan publik. Dalam konteks kehidupan digital saat ini, perilaku aparat sangat mudah terekspos, sama halnya dengan dunia judi bola online, di mana transparansi dan akuntabilitas juga menjadi isu penting dalam menjaga kredibilitas platform.
Terlebih, kasus-kasus seperti ini sering menjadi bahan perbincangan luas di berbagai forum online, termasuk komunitas taruhan olahraga yang sangat sensitif terhadap reputasi dan integritas personal publik figur maupun aparat negara.
Penutup
Kasus video mesum yang melibatkan Ipda RN bukan hanya soal pelanggaran etika, tapi juga ujian bagi lembaga penegak hukum dalam menegakkan aturan di internal mereka sendiri. Proses penyidikan oleh Propam Polda Sulsel diharapkan dapat berjalan objektif dan transparan.
Seperti halnya dalam dunia judi bola, kepercayaan dibangun dari konsistensi dan tanggung jawab. Demikian pula yang kini diharapkan publik terhadap institusi Polri dalam menyelesaikan kasus ini secara adil dan profesional.