Bagaimana dengan rudal indonesia

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali mencuat ke permukaan. Pada Kamis (19/6), Iran meluncurkan serangan balasan yang mengejutkan dunia internasional dengan menembakkan rentetan rudal ke beberapa wilayah strategis di Israel. Beberapa lokasi penting, termasuk Rumah Sakit Soroka di Beersheba dan gedung Bursa Efek di Tel Aviv, dilaporkan terkena dampak langsung dari serangan tersebut.

Video yang diunggah oleh TRT World memperlihatkan kehancuran di Rumah Sakit Soroka, dengan plafon yang runtuh dan kerusakan signifikan lainnya. Laporan menyebutkan sedikitnya empat lokasi di Israel menjadi sasaran rudal Iran, menggarisbawahi efektivitas serta presisi sistem senjata Teheran yang mampu menembus sistem pertahanan berlapis milik Israel.

Baca juga : Kasino Berkedok Arena Futsal di Bandung

Serangan ini memunculkan pertanyaan mendasar: bagaimana kesiapan dan kecanggihan sistem pertahanan rudal Indonesia jika skenario serupa terjadi di kawasan Asia Tenggara?

Rudal Indonesia: Modernisasi Tanpa Balistik Kelas Iran

Indonesia memang belum memiliki rudal balistik sekelas Iran yang mampu mencapai target lintas negara dengan daya rusak tinggi. Namun, sejumlah sistem persenjataan modern telah diadopsi untuk memperkuat pertahanan udara dan laut nasional.

Salah satu sistem andalan Indonesia saat ini adalah NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System), sistem rudal permukaan ke udara berteknologi tinggi yang mampu melacak dan menghadang berbagai ancaman udara seperti pesawat tempur dan rudal jelajah.

Selain NASAMS, Indonesia juga mengoperasikan sistem pertahanan udara Starstreak dan Mistral, yang telah digunakan secara aktif oleh TNI Angkatan Darat. Sistem ini dinilai cukup efektif dalam menghadapi serangan udara jarak pendek hingga menengah.

Dalam rangka modernisasi alutsista, sistem rudal usang seperti SAM 75 buatan Uni Soviet telah dinonaktifkan dan digantikan dengan teknologi yang lebih mutakhir. Hal ini menunjukkan langkah strategis Indonesia dalam memperkuat daya tangkalnya.

Persenjataan Rudal Udara dan Laut

Untuk pertahanan udara, TNI Angkatan Udara mengandalkan rudal AIM-120C-7 buatan Amerika Serikat. Rudal ini dapat ditembakkan dari jet tempur F-16 dan juga terintegrasi dengan sistem NASAMS 2. Sedangkan untuk pertempuran jarak dekat, rudal AIM-9J/P/9X-2 menjadi pilihan utama karena menggunakan pemandu inframerah yang presisi.

Di sektor pertahanan laut, Indonesia memiliki rudal jelajah Yakhont P-800 buatan Rusia yang terkenal karena kecepatannya serta kemampuan menghindari radar musuh. Rudal ini memberikan keunggulan strategis bagi TNI Angkatan Laut dalam menjaga wilayah maritim Indonesia.

Tidak hanya bergantung pada teknologi luar, Indonesia juga mulai memproduksi rudal secara mandiri. Salah satunya adalah rudal Petir V-101, hasil kolaborasi antara PT Sari Bahari dan Balitbang Kementerian Pertahanan. Meski belum sekuat rudal balistik, rudal ini menjadi bukti nyata kemajuan teknologi militer dalam negeri.

Sementara itu, rudal Exocet MM40 Block 3 dari Prancis, yang telah digunakan sejak 2013, tetap menjadi senjata andalan di laut. Dengan jangkauan hingga 200 km dan kecepatan mendekati kecepatan suara, rudal ini memberikan kekuatan tembak signifikan di perairan Nusantara.

Tak ketinggalan, rudal Raytheon AGM-65K2 asal Amerika juga turut melengkapi sistem persenjataan TNI. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan target darat dan laut dengan akurasi tinggi, berkat hulu ledaknya yang mampu menimbulkan kerusakan besar.

Perspektif Strategis dan Relevansi Sosial

Meski Indonesia masih belum berada pada level kekuatan rudal seperti Iran, upaya modernisasi sistem pertahanan terus dilakukan sebagai bagian dari kesiapan menghadapi berbagai ancaman. Dalam konteks ini, kesadaran publik terhadap isu pertahanan menjadi semakin penting, termasuk bagi generasi muda yang lebih akrab dengan isu-isu populer seperti judi bola Indonesia yang kini marak di media sosial.

Menariknya, dalam beberapa forum daring, diskusi tentang keamanan nasional dan perkembangan militer seringkali bersinggungan dengan tren populer tersebut. Munculnya minat terhadap judi bola Indonesia, di satu sisi, mencerminkan bagaimana hiburan digital berkembang pesat. Namun di sisi lain, hal ini juga memperlihatkan pentingnya menyeimbangkan perhatian publik antara hiburan dan isu serius seperti pertahanan negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *