Nama Erina Gudono, istri dari Kaesang Pangarep, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, gaya hidup mewahnya saat berlibur ke Amerika Serikat menarik perhatian warganet. Salah satu unggahan Erina yang viral adalah foto roti mungil di California dengan harga fantastis mencapai Rp400.000.
Tak butuh waktu lama, gaya hidup pasangan ini pun menuai reaksi publik. Banyak yang menilai kemewahan tersebut berbanding terbalik dengan realita sebagian masyarakat Indonesia.
“Ini slip gaji suamiku bulan ini ekekekek, ga sampe Rp400.000,” tulis seorang pengguna akun X (Twitter), mengomentari gaya hidup Erina.
Baca juga : Rans Nusantara Hebat Milik Raffi Ahmad & Kaesang
Erina sendiri merupakan istri dari Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo. Kaesang dikenal sebagai sosok muda yang giat berbisnis. Namun, di balik berbagai inisiatifnya, sejumlah usaha yang ia jalani justru mengalami kegagalan.
Berikut adalah daftar bisnis Kaesang Pangarep yang mengalami kebangkrutan, berdasarkan informasi dari berbagai sumber:
1. Sang Javas
Pada 2017, Kaesang meluncurkan merek fesyen Sang Javas yang khas dengan logo kecebong. Logo ini sempat menjadi simbol pendukung Jokowi pada Pemilu 2014. Meski sempat mencuri perhatian, bisnis ini tidak lagi aktif sejak 2020. Hal ini terlihat dari akun Instagram resmi mereka yang tidak lagi diperbarui.
2. Ternakkopi
Didirikan bersama sang kakak, Gibran Rakabuming Raka, bisnis kopi ini sempat memiliki 40 outlet. Namun, akibat minim peminat dan dampak pandemi, Ternakkopi resmi tutup.
“Setelah pandemi hilang semua. Kok bisa? Enggak laku,” ujar Kaesang dalam wawancara pada 2020.
3. Goola
Bisnis minuman tradisional dengan kemasan modern ini awalnya milik Gibran, kemudian diserahkan kepada Kaesang. Goola pun akhirnya tidak lagi beroperasi, terlihat dari akun Instagram @goola_id yang berhenti aktif sejak 2020.
4. Madhang
Diluncurkan pada 2017, Madhang adalah aplikasi yang mempertemukan ibu rumah tangga dengan calon pembeli makanan rumahan. Meski sempat bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantara, layanan ini resmi berhenti pada 2022 setelah banyak pengguna mengeluhkan aplikasi yang tak lagi bisa diakses.
5. Siapmas
Satu lagi bisnis kuliner yang tak bertahan lama. Siapmas menjual minuman “Ngedrink” dan camilan “Kemripik”. Namun, sejak 2020, produk ini tak lagi terlihat di pasaran.
Fenomena kegagalan sejumlah bisnis Kaesang menimbulkan perbincangan di kalangan publik, terutama saat dibandingkan dengan gaya hidup mewah yang ditampilkan pasangannya. Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, publik menyoroti ketidakseimbangan antara citra publik figur dan realitas bisnis yang dijalani.
Hal ini serupa dengan tren judi bola yang kini tengah naik daun di masyarakat. Meskipun tampak menjanjikan dari luar dan mampu mendatangkan keuntungan instan, tanpa manajemen yang tepat dan strategi jangka panjang, aktivitas seperti judi bola justru bisa menimbulkan kerugian besar, baik secara finansial maupun sosial.
Baik dalam dunia bisnis maupun hiburan daring seperti judi bola, perencanaan matang dan pemahaman risiko adalah kunci utama untuk bertahan. Viral sesaat, gaya hidup glamor, atau popularitas semata tak akan cukup untuk menjamin kesuksesan jangka panjang.
3jp1cy