Dampak Tarif Dagang Donald Trump – Situs Portal Berita

Berikut adalah versi artikel yang telah disisipkan keyword “judi bola” secara natural:

Indeks Nikkei Memimpin Penurunan Saham Asia Akibat Tarif Trump, Investor Global Cemas

Bursa saham Asia Pasifik mengalami tekanan signifikan pada Kamis, 3 April 2025, setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberlakukan tarif balasan terhadap lebih dari 180 negara. Ketegangan perdagangan global ini memicu reaksi negatif di pasar, mendorong para investor untuk memindahkan dana mereka ke aset yang lebih aman seperti emas.

Indeks Nikkei Terperosok

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 memimpin penurunan dengan anjlok sebesar 2,68 persen, setelah sebelumnya kehilangan lebih dari 4 persen saat pembukaan perdagangan. Indeks Topix juga tak luput dari tekanan, tergerus 2,97 persen, meskipun sempat mengalami koreksi yang lebih tajam. Penurunan tajam ini mengingatkan akan volatilitas dalam pasar judi bola, di mana fluktuasi kecil dapat mengubah arah taruhan secara drastis.

Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,16 persen di awal perdagangan. Indeks CSI 300 di China menyusut 0,48 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 1,29 persen, menahan kerugian awal yang lebih dari 3 persen, dan indeks Kosdaq turun 0,61 persen. Di Australia, indeks ASX 200 turun 1,17 persen.

Kebijakan Tarif Trump dan Dampaknya

Tarif baru yang diumumkan Trump menyasar berbagai negara, termasuk China yang dikenakan tarif tambahan sebesar 20 persen, membuat total tarif menjadi 54 persen. India, Korea Selatan, dan Australia juga tak luput dari kebijakan ini, masing-masing dikenai tarif sebesar 26 persen, 25 persen, dan 10 persen.

Menurut Gedung Putih, tarif ini diberlakukan untuk melawan manipulasi mata uang dan hambatan perdagangan yang merugikan AS. Namun, analis menilai bahwa tindakan ini dapat memperburuk ketegangan global dan memicu efek domino di berbagai sektor ekonomi. Bahkan industri hiburan dan digital, termasuk judi bola online yang bergantung pada kestabilan nilai tukar dan regulasi lintas negara, ikut terpengaruh secara tidak langsung oleh ketegangan geopolitik ini.

Wall Street Sempat Menguat

Sebelum pengumuman tarif, Wall Street mencatatkan penguatan pada Rabu, 2 April 2025. Indeks S&P 500 naik 0,67 persen ke 5.670,97, Nasdaq melonjak 0,87 persen ke 17.601,05, dan Dow Jones bertambah 235,36 poin atau 0,56 persen ke 42.225,32. Namun, setelah tarif diumumkan, indeks saham berjangka menunjukkan tanda-tanda pelemahan, menandakan ketidakpastian pasar masih tinggi.

Emas Menguat, Investor Cari Aman

Dalam situasi ini, emas menjadi pilihan utama investor, dengan harga menembus rekor baru di USD 3.153,92 per ons pada pukul 09.53 waktu Singapura. Hal ini mencerminkan pergeseran preferensi investor dari aset berisiko ke safe haven, strategi yang mirip dengan para pemain judi bola profesional yang beralih ke taruhan aman saat menghadapi jadwal pertandingan yang tidak pasti.

Investor Masih Mencerna Dampak Tarif

David Laut, Chief of Investment di Abound Financial, menyatakan bahwa meskipun arah kebijakan lebih jelas, pasar tetap membutuhkan waktu untuk mencerna seluruh implikasi tarif ini.

“Investor masih konservatif dan belum sepenuhnya yakin apakah kebijakan ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa ketidakpastian ini bisa menahan laju pertumbuhan dan menyebabkan inflasi.

Ekspektasi terhadap The Fed

Seiring pasar menganalisis dampak tarif, pelaku pasar mulai berspekulasi bahwa The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni, dengan kemungkinan pemangkasan tambahan pada Oktober. Saham Tesla naik lebih dari 5 persen pada Rabu meskipun sempat turun selama pidato Trump, dan saham Amazon menguat 2 persen setelah rumor akuisisi TikTok.

Saat ini, pasar menanti laporan penggajian nonpertanian serta pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang dijadwalkan Jumat. Kedua hal ini berpotensi menjadi penentu arah pasar selanjutnya—layaknya pertandingan judi bola besar yang dapat mengubah strategi pemain dan taruhan di menit-menit akhir.