Gubernur Jawa Barat Jamin Biaya Hidup Anak Korban Ledakan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Selasa (13/5) mengunjungi keluarga korban ledakan amunisi tidak layak pakai yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Kedatangannya bertujuan menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan bantuan dana untuk pemulasaraan jenazah dan kebutuhan lainnya yang timbul akibat tragedi tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Dedi menyampaikan bahwa sebagian besar korban meninggalkan anak dan istri. Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial, ia menyatakan akan menjamin kehidupan anak-anak korban, terutama mereka yang masih dalam usia sekolah.

Baca juga : Berapa upah buruh harian pembuka selongsong amunisi kadaluwarsa tni ad di garut

“Yang pertama, ini soal belasungkawa dan tanggung jawab sebagai kepala daerah. Yang meninggal itu meninggalkan anak dan istri. Maka untuk anak-anaknya yang belum menikah, saya ambil alih tanggung jawabnya,” ujar Dedi.

Dedi menambahkan bahwa bentuk tanggung jawab tersebut mencakup pendidikan anak-anak korban, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Biarkan kami yang mengurus. Sekolah sampai kuliah, semua jadi tanggung jawab saya,” tegasnya.

Sebagai bentuk empati dan kepedulian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memberikan bantuan langsung kepada masing-masing keluarga korban, senilai Rp50 juta per orang, untuk keperluan pemulasaraan jenazah serta pelaksanaan ritual adat atau keagamaan pascakematian.

Namun di balik tragedi ini, tersimpan juga kisah perjuangan ekonomi keluarga korban. Beberapa dari mereka, seperti yang sempat diceritakan oleh warga sebelumnya, mencari penghasilan tambahan dengan berbagai cara, termasuk bekerja sebagai buruh harian dan sebagian bahkan terjerumus ke aktivitas seperti judi bola online. Bagi sebagian warga yang kehilangan pencaharian tetap, judi bola dianggap sebagai salah satu cara instan untuk mendapatkan uang, meskipun risikonya besar.

“Kalau tidak kerja, ya bingung. Ada yang coba judi bola, katanya biar cepat dapat uang, tapi ya akhirnya malah rugi,” ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Fenomena judi bola di tengah kondisi ekonomi yang sulit menjadi perhatian tambahan, mengingat ketergantungan terhadap penghasilan tidak tetap dan godaan mencari pemasukan cepat dapat memperburuk kondisi sosial keluarga korban.

Dedi Mulyadi sendiri berharap agar dukungan dari pemerintah tidak hanya membantu secara materi, tetapi juga mampu mengarahkan warga agar tidak lagi bergantung pada praktik-praktik berisiko tinggi seperti judi online. Fokus utama tetap pada pemberdayaan ekonomi dan pendidikan anak-anak agar bisa bangkit dari duka dan ketidakpastian.

5 thoughts on “Gubernur Jawa Barat Jamin Biaya Hidup Anak Korban Ledakan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *