Indonesia Gelap

Prabowo: Dialog Tertutup untuk Bahas Isu ‘Indonesia Gelap’ dan Makanan Bergizi Gratis (MBG)

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan tokoh atau kelompok masyarakat yang mengangkat isu terkait ‘Indonesia Gelap’ dan ‘kabur aja dulu’. Dalam sebuah wawancara dengan tujuh jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Bogor, pada Jumat (6/4), Prabowo menyatakan bahwa dirinya ingin mengadakan pertemuan tertutup untuk mendalami lebih dalam mengenai pandangan tersebut.

“Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah sama siapa. Mari kita bahas ya kan. Mungkin tidak usah di publik ya. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap,” ujar Prabowo. Ia menambahkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap persepsi negatif tentang kondisi Indonesia yang disuarakan oleh sebagian kelompok. “Maksudnya oke kalau memang Indonesia gelap. Mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur aja deh. Kabur aja dulu deh. Habis itu Jokowi salah. Prabowo goblok. Ini tidak mengatasi,” lanjutnya.

Baca juga : Mitos Membakar Celana Dalam

Prabowo menekankan pentingnya kerja sama dan rasa optimisme dalam menghadapi tantangan besar, baik dalam konteks ekonomi global yang tengah tertekan, termasuk tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap banyak negara, termasuk Indonesia. “Kita hadapi. Dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.

Menanggapi Isu Makanan Bergizi Gratis (MBG)

Selain membahas masalah ‘Indonesia Gelap’, Prabowo juga menyinggung kritik yang datang dari pihak-pihak yang meragukan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak yang mengalami stunting, terutama di desa-desa.

Prabowo menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan memberikan gizi yang cukup kepada anak-anak yang membutuhkan. “Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun. Saya tanya, enggak, dia 10 tahun. Badannya 5 tahun, kecil. Stunting. Kita ini sekian puluh persen, what do we do?” tanya Prabowo dengan nada prihatin.

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya anak-anak yang kekurangan gizi di desa-desa, yang menyebabkan mereka mengalami stunting dan tumbuh dengan tubuh yang jauh lebih kecil dari usia mereka yang sesungguhnya. “Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?” ucap Prabowo, menegaskan bahwa memberikan gizi yang tepat adalah langkah yang harus dilakukan untuk masa depan anak-anak Indonesia.

Optimisme Prabowo di Tengah Krisis Ekonomi Global

Prabowo juga berbicara mengenai krisis ekonomi global yang tengah berlangsung, yang telah memengaruhi banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meskipun situasi ini cukup menantang, Prabowo tetap optimis bahwa Indonesia mampu melewati krisis tersebut, seperti yang telah terbukti pada krisis ekonomi di tahun 1968, 1998, 2008, hingga pandemi COVID-19 pada 2020. “Indonesia sudah teruji melewati banyak krisis, dan kita bisa atasi itu. Tapi kuncinya adalah kerukunan di antara kita semua,” ungkapnya.

Hal ini menunjukkan tekad Prabowo untuk terus mengembangkan Indonesia dengan mengandalkan persatuan dan kerjasama seluruh elemen masyarakat, meskipun di tengah tantangan besar yang ada. Dalam konteks ini, optimisme Prabowo juga bisa menjadi kunci untuk menghadapi berbagai krisis yang muncul, termasuk dalam sektor ekonomi, yang terkadang menjadi pemicu masalah sosial, seperti judi bola dan aktivitas lain yang bersifat pelarian bagi sebagian orang.

Menghadapi Ketidakpastian dengan Kerukunan

Prabowo menutup wawancaranya dengan menegaskan bahwa menghadapi tantangan besar yang ada, baik dari dalam negeri maupun faktor eksternal, membutuhkan kerukunan dan kerja keras dari seluruh elemen masyarakat. Ini adalah sebuah pesan untuk mengajak semua pihak, termasuk yang menyuarakan kritik atau persepsi negatif terhadap negara, untuk bersama-sama mencari solusi yang lebih baik.

Ia percaya bahwa dengan adanya dialog yang terbuka dan pendekatan yang lebih konstruktif, Indonesia bisa keluar dari bayang-bayang ketidakpastian ekonomi dan sosial. Sebagai contoh, alih-alih terjebak dalam praktek negatif seperti judi bola atau bentuk pelarian lainnya, Prabowo mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah melalui solusi yang lebih positif dan rasional.

Kesimpulan

Dalam wawancaranya, Prabowo Subianto mengungkapkan kesediaannya untuk berdialog dengan pihak-pihak yang menyuarakan pandangan pesimis terhadap Indonesia, termasuk yang mengangkat isu ‘Indonesia Gelap’. Ia juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi negara melalui program seperti Makanan Bergizi Gratis dan pentingnya kerukunan di tengah krisis. Optimisme dan kerja keras bersama adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, menghindari pelarian ke dalam kegiatan yang tidak produktif seperti judi bola, dan membangun masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan harmonis.

One thought on “Indonesia Gelap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *