Judi Bola, Jessica Wongso, dan Refleksi dari Balik Jeruji: #20YearsChallenge yang Mengundang Sorotan
Jessica Kumala Wongso kembali menjadi perbincangan hangat publik. Namun kali ini, bukan karena sidang hukum atau dokumenter viral Netflix tentang kasus fenomenalnya, melainkan karena unggahan sosial medianya yang menyentil dan penuh makna. Dalam unggahan bertagar #20YearsChallenge, Jessica membandingkan foto dirinya saat lulus SMA tahun 2005 dengan penampilannya di 2025.
Foto tersebut dibalut dengan caption nyentrik namun reflektif:
“Aging is the universe’s way of teaching humility. When your joints crack louder than your jokes, but your wisdom finally outweighs your regrets (sometimes) .”
Kalimat itu diposting melalui akun Instagram pribadinya, @jessica.k.wongso, pada 16 Juni 2025. Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut memicu ribuan komentar, mulai dari simpati hingga perdebatan panjang soal masa lalunya yang kelam.
Dari Jeruji ke Dunia Digital
Setelah menjalani hukuman selama delapan tahun, Jessica Wongso dinyatakan bebas bersyarat pada 18 Agustus 2024. Kebebasan ini bukan berarti akhir dari kontroversi, justru membuka babak baru dalam hidupnya yang tetap dia jalani dalam sorotan publik. Wanita 37 tahun ini kini aktif di media sosial, memamerkan aktivitasnya seperti belajar bermain gitar, yoga, hingga merefleksikan kehidupan dalam caption-caption sarkastik namun menggugah.
Di tengah ramainya jagat maya soal judi bola Jessica Wongso, warganet menunjukkan reaksi campur aduk. Beberapa menyindir bahwa perhatian terhadap Jessica lebih besar ketimbang isu-isu besar lainnya, termasuk perjudian daring yang tengah marak. Ada juga yang secara sarkastik menyebutkan, “Lebih seru nonton #JessicaWongsoChallenge daripada taruhan judi bola sekarang.”
Surat dari Balik Jeruji: Pengingat akan Simpati
Dalam salah satu unggahan lainnya, Jessica memperlihatkan tumpukan surat dari para pendukung yang ia terima saat masih mendekam di balik jeruji. Ia menulis:
“Surat-surat ini saya dapat sewaktu saya terkurung dalam jeruji besi. Terima kasih atas doa dan dukungan di saat saya sangat membutuhkannya. You’re all very special. Thank you so much… from the bottom of my heart .“
Unggahan itu kembali membelah opini publik. Banyak yang memberi dukungan, namun tidak sedikit pula yang mengaitkannya kembali dengan kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin.
Kebangkitan Opini Publik Lewat “Ice Cold”
Perhatian terhadap Jessica kembali melonjak sejak Netflix merilis dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Tayangan itu mengangkat kembali kasus kematian Mirna dengan sudut pandang berbeda, menyoroti kejanggalan dalam proses hukum dan investigasi. Dalam narasinya, Netflix menekankan pertanyaan-pertanyaan tak terjawab dalam kasus yang sempat mengguncang Indonesia.
Dokumenter tersebut bahkan memicu petisi agar kasus dibuka kembali. Di tengah panasnya pembahasan soal judi online dan judi bola Jessica Wongso, perbincangan ini menambah lapisan kompleks dalam diskursus media sosial tanah air.
Sidang PK Kedua: Titik Terang atau Sekadar Harapan?
Di tahun 2025, melalui kuasa hukumnya Otto Hasibuan, Jessica Wongso mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kedua. Salah satu novum utama adalah rekaman CCTV di Olivier Café, lokasi kejadian tragis. Otto mengklaim bahwa bukti ini bisa membuka tabir baru yang selama ini tertutup rapat.
Dari Teman Jadi Takdir: Sebuah Jejak Luka
Jessica dan Mirna bertemu saat sama-sama menempuh studi di Australia, sebelum akhirnya nasib membawa mereka pada pertemuan terakhir di awal 2016. Ketika Jessica memesan Vietnam Iced Coffee untuk Mirna di Olivier Café, peristiwa tak terduga pun terjadi: Mirna kejang-kejang dan kemudian dinyatakan meninggal. Meski Jessica terus menyatakan dirinya tidak bersalah, pengadilan kala itu menjatuhkan vonis 20 tahun penjara.
Dua Dekade, Satu Refleksi
Kini, dua puluh tahun sejak foto SMA itu diambil, Jessica tampaknya ingin menyampaikan bahwa waktu mengubah segalanya — termasuk luka dan penyesalan. Dalam setiap unggahannya, terlihat upaya untuk menggabungkan introspeksi dan humor, sebuah cara unik dalam menjalani hidup pasca-penjara.
“Ketika sendi-sendimu berderak lebih keras daripada leluconmu, tetapi kebijaksanaanmu akhirnya mengalahkan penyesalanmu.”
Lebih dari Sekadar Tantangan Media Sosial
Bagi orang lain, #20YearsChallenge hanyalah tren sesaat. Namun bagi Jessica Wongso, ini adalah bagian dari narasi hidup yang penuh liku — dari balik jeruji besi, hingga kini menghadapi publik yang masih terbelah antara simpati dan skeptisisme.
Ironisnya, di tengah ketenaran yang kembali ia dapatkan, muncul pertanyaan serius: apakah publik kita lebih peduli pada kasus lama yang penuh misteri atau justru lebih tertarik pada hiburan semu seperti judi bola Jessica Wongso yang belakangan mencuat di dunia maya?
Satu hal yang pasti: Jessica mungkin telah bebas, tapi kisahnya masih jauh dari kata selesai.