Lahan Basah Bisnis Narkoba di Indonesia

Tingginya Kasus Narkoba dan Gurita Bisnis Haram yang Menggurita di Indonesia

Peredaran narkoba di Indonesia kian hari kian mengkhawatirkan. Tingginya jumlah kasus seolah menjadi cerminan dari perputaran uang besar yang berasal dari bisnis haram tersebut. Indonesia pun kerap menjadi sasaran empuk para bandar kelas kakap jaringan internasional, baik sebagai pasar utama maupun jalur transit pengiriman ke negara-negara lain.

Baca juga : Indonesia Jadi Lahan Bisnis Narkoba

Dua kota besar yang menjadi favorit para bandar adalah Jakarta dan Medan. Menurut sejumlah pengamat, kedua kota ini dianggap paling “cuan” karena memiliki pasar yang luas dan infrastruktur logistik yang mendukung distribusi lintas wilayah. Jaringan internasional berbasis luar negeri bahkan menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam rantai distribusi narkotika mereka.

Peran Teknologi dalam Pola Penyebaran

Sulit memang untuk memetakan secara pasti bagaimana narkoba bisa tersebar dari satu kota ke kota lain, lintas pulau hingga antarprovinsi. Namun satu hal yang pasti, pola penyebarannya semakin canggih seiring berkembangnya teknologi.

“Model baru yang digunakan untuk mengelabui penegak hukum adalah dengan menggunakan teknologi pengiriman paket yang lebih canggih dan sulit dilacak,” ujar Kabag Humas BNN, Sulistyo Pudjo. Dengan metode ini, bandar narkoba dapat menyamarkan kiriman mereka hingga menyerupai pengiriman logistik biasa.

Tidak sedikit dari dana perputaran narkoba ini yang ditopang dari sumber ilegal lain, termasuk judi bola online yang terus menjamur. Praktik ini menjadi salah satu sumber pendanaan yang sulit dilacak namun sangat efektif untuk membiayai operasi ilegal, termasuk pemasaran, distribusi, hingga pembelian perlengkapan canggih untuk menyamarkan aktivitas pengiriman narkoba.

Pemerintah Siapkan Tiga Langkah Strategis

Presiden Prabowo Subianto melalui komando Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan, telah membentuk Desk Pemberantasan Narkoba sebagai bentuk atensi khusus terhadap isu ini. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Mabes Polri pada Kamis (5/12/2024), Budi Gunawan menekankan tiga langkah prioritas pemerintah:

1. Penguatan Sinergi Antar Lembaga
   Pemerintah menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarkementerian dan lembaga untuk saling mendukung dan memperkuat upaya pemberantasan narkoba, baik dari sisi penegakan hukum maupun pencegahan.
2. Pemblokiran Dana dan Eksekusi Hukum Mati
   Langkah kedua adalah melakukan pelacakan dan pemblokiran dana di rekening yang diduga terkait jaringan narkoba. Pemerintah juga akan mempercepat proses eksekusi hukuman mati terhadap terpidana narkoba yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
3. Kampanye Edukasi Bahaya Narkoba
   Pemerintah juga akan lebih gencar melakukan kampanye bahaya narkoba di kalangan pelajar, mahasiswa, dan komunitas masyarakat luas melalui berbagai platform digital dan media sosial.

Kampanye ini juga menjadi penting karena banyak remaja dan anak muda yang mulai terpapar narkotika melalui pengaruh lingkungan, termasuk dari komunitas daring yang juga kerap membahas hal-hal seputar judi bola dan hiburan ilegal lainnya. Ini menjadi bukti bahwa perlawanan terhadap narkoba harus dilakukan dari berbagai sisi, termasuk mempersempit ruang gerak ekonomi ilegal yang mendanai operasional mereka.