Ketika melihat sosok biksu Buddha, hal pertama yang kerap mencuri perhatian adalah kepala mereka yang plontos, tanpa sehelai rambut pun. Kebotakan ini bukan sekadar gaya atau kebiasaan turun-temurun, melainkan simbol kuat dari pelepasan duniawi, kerendahan hati, dan dedikasi total terhadap kehidupan spiritual.
Di tengah dunia modern yang dipenuhi distraksi—mulai dari konsumsi berlebihan hingga hiburan digital seperti judi bola—pilihan hidup sederhana ala biksu menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati lahir dari dalam diri.
Baca juga : Instruksi Panglima TNI Tentara Jaga Kantor Jaksa
Simbol Pelepasan Diri dari Duniawi
Dalam ajaran Buddha, menjadi seorang biksu berarti memilih hidup asketik—meninggalkan segala bentuk kemewahan dan keterikatan duniawi demi mencapai pencerahan. Di masa India kuno, rambut dianggap sebagai simbol status dan daya tarik. Maka dari itu, mencukur habis rambut adalah lambang melepaskan ego dan identitas duniawi.
Dalam Vinaya-Pitaka, Buddha menetapkan bahwa rambut para biksu tidak boleh tumbuh lebih dari dua jari dan harus dicukur secara rutin sebagai praktik spiritual.
Mengikuti Jejak Sang Buddha
Bahkan Siddhartha Gautama—yang kemudian menjadi Buddha—memotong rambutnya dengan pedang saat meninggalkan istana, sebagai simbol pelepasan kekuasaan dan kenyamanan duniawi. Para biksu mengikuti tindakan ini sebagai bentuk penghormatan dan pernyataan kesungguhan dalam mengikuti jalan spiritual.
Menolak Tekanan Sosial dan Tren Penampilan
Dalam masyarakat saat ini, tekanan terhadap penampilan sangat besar. Banyak orang mencurahkan waktu dan uang demi mengikuti tren, termasuk gaya rambut. Hal ini sama seperti banyaknya perhatian masyarakat terhadap tren-tren hiburan seperti judi bola online, yang kerap membuat orang lupa pada ketenangan batin.
Dengan mencukur kepala, para biksu membebaskan diri dari beban penampilan dan membuka ruang untuk fokus pada meditasi serta pengembangan jiwa.
Menghapus Identitas Sosial
Gaya rambut sering kali menjadi simbol status sosial atau ideologi. Dalam tradisi Buddhis, mencukur rambut adalah upaya meniadakan semua atribut eksternal tersebut, agar tak ada sekat antara satu individu dengan lainnya. Ini membantu menciptakan kehidupan yang netral dan damai, jauh dari hiruk-pikuk dunia, termasuk dari godaan dunia maya seperti judi bola ilegal yang bisa mengganggu ketenangan hidup.
Tanda Kerendahan Hati dan Ketulusan
Kepala botak juga menjadi representasi kerendahan hati dan niat tulus dalam menjalani hidup monastik. Tidak ada ruang untuk kesombongan atau eksistensi pribadi di dalam komunitas sangha. Semua biksu hidup setara, berjuang untuk menundukkan ego mereka, sebagaimana seorang penjudi harus belajar menundukkan hasrat saat menghadapi kecanduan judi bola.
Aturan dalam Kitab Suci
Dalam kitab Vinaya-Pitaka, Buddha memberi panduan teknis tentang pencukuran rambut: tidak boleh menggunakan alat modern, tidak boleh menyisir rambut, dan dilarang memakai produk kecantikan. Semua aturan ini bertujuan menekan hasrat untuk terlihat menarik—sebuah refleksi dari komitmen meninggalkan dunia dan mengejar kedamaian sejati.
Tidak Berlaku untuk Umat Awam
Meskipun simbolis, praktik mencukur kepala ini hanya diwajibkan bagi mereka yang benar-benar memilih jalan monastik. Umat awam tak diwajibkan melakukannya, tetapi tetap dapat mengambil pelajaran darinya: bahwa kesederhanaan bisa membawa pada kejernihan hidup, terutama di tengah dunia yang semakin kompleks dengan segala hiburannya—termasuk judi bola daring yang kini makin mudah diakses.
Kepala Plontos, Jiwa yang Merdeka
Kepala plontos para biksu Buddha bukanlah sekadar tampilan fisik, melainkan simbol mendalam dari pelepasan diri, pengorbanan, dan pencarian makna sejati dalam hidup. Di balik kebotakan itu, tersembunyi semangat untuk membebaskan diri dari segala bentuk keterikatan, termasuk dari godaan-godaan modern seperti judi bola, yang bisa menjerat siapa saja ke dalam lingkaran kecanduan dan penderitaan batin.
Everytrhing is veryy open with a clear eexplanation of the issues.
It wwas definittely informative. Your websitte iss extremely helpful.
Thanmks forr sharing!
Howdy arre using WordPress for yoyr blkog platform? I’m nnew too
the blog worlkd but I’m trying tto get started andd set uup mmy own. Do yoou require any codig knowledge tto make your owwn blog?
Anny help would bee greatrly appreciated!