Trump Sebut Tarif Bisa Gantikan Pajak Penghasilan, Ekonomi AS Kembali ke Akar Sejarah
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat pernyataan kontroversial seputar kebijakan ekonomi nasional. Dalam wawancara dengan Fox News pada Selasa (15/4), Trump menyebut bahwa pendapatan dari tarif impor dapat menggantikan pajak penghasilan. Ia bahkan merujuk pada sejarah antara tahun 1870 hingga 1913, saat tarif menjadi satu-satunya sumber pendapatan utama bagi negara.
“Dari sekitar tahun 1870 hingga 1913, tarif adalah satu-satunya bentuk uang. Dan saat itulah negara kami relatif paling kaya. Kami yang terkaya,” ujar Trump.
Pernyataan tersebut mengindikasikan keinginan Trump untuk mengembalikan kebijakan ekonomi AS ke model proteksionis yang pernah digunakan lebih dari satu abad lalu. Menurutnya, pengenaan tarif besar atas produk impor bisa menjadi solusi untuk menggantikan sistem pajak penghasilan yang selama ini membebani warga AS.
Penerapan Tarif dan Perang Dagang
Sejak kembali menjabat awal 2025, Trump langsung tancap gas dengan mengumumkan kebijakan tarif baru. Mulai 2 April, ia memberlakukan tarif timbal balik sebesar 10 persen atas produk impor dari berbagai negara. Sementara itu, tarif terhadap produk dari China mencapai angka fantastis hingga 145 persen. Trump bahkan menunda penerapan tarif terhadap negara-negara lain selama 90 hari, kecuali China.
Namun, langkah ini menuai kritik dan memperpanjang konflik perdagangan yang sudah berlangsung sejak masa jabatan pertamanya. Uni Eropa menyebut hubungan dagang mereka dengan AS menjadi “rumit,” dan Kanada segera merespons dengan insentif khusus untuk industri otomotifnya.
Dampak pada Ekonomi Global dan Industri
Di tengah ketegangan dagang ini, beberapa sektor industri mulai merasakan dampaknya. Salah satunya adalah Boeing, yang sahamnya turun 2,4 persen menyusul laporan penundaan pengiriman pesawat ke China. Pemerintah Tiongkok pun membalas dengan tarif balasan, terutama terhadap produk pertanian dan barang-barang konsumsi dari AS.
Seperti halnya dalam judi bola, di mana strategi yang buruk bisa membuat tim unggulan kalah telak, kebijakan ekonomi juga membutuhkan presisi dan perhitungan matang. Trump berharap dengan mengatur ulang struktur perdagangan global, Amerika Serikat bisa kembali menjadi “tim unggulan” dalam arena ekonomi dunia. Namun, seperti dalam taruhan bola, hasilnya tak selalu bisa diprediksi, apalagi jika pihak lawan juga pintar membaca permainan.
Komitmen Trump kepada Petani
Trump menyadari bahwa kebijakan tarif yang agresif ini berdampak langsung pada petani AS — salah satu kelompok pendukung setianya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa para petani adalah “pahlawan” dalam perang dagang ini, meskipun mereka kerap menjadi korban dari pembalasan tarif China.
Sebagaimana para pemain judi bola yang harus pandai membaca statistik dan peluang untuk mendapatkan hasil terbaik, petani AS kini juga harus membaca dinamika global agar bisa bertahan di tengah perubahan pasar yang cepat dan tidak menentu.
Penutup
Kebijakan tarif Donald Trump membuka kembali perdebatan lama soal efektivitas proteksionisme dalam perekonomian modern. Dengan menyatakan bahwa tarif bisa menggantikan pajak penghasilan, Trump mencoba membawa Amerika kembali ke sistem yang pernah berjaya di masa lampau. Namun, di dunia yang semakin global seperti sekarang, banyak tantangan yang harus dihadapi — baik oleh pelaku industri, investor, maupun masyarakat luas.
Dan seperti dalam dunia judi bola, setiap keputusan besar harus diambil dengan perhitungan matang. Karena satu langkah salah bisa berdampak luas — bukan hanya bagi pemain, tapi juga untuk seluruh tim.
One thought on “Niat Terselubung Trump Picu Perang Dagang”