Tantangan Profesi Manajer Proyek: Antara Beban Tinggi dan Permintaan yang Meningkat
Profesi manajer proyek memiliki daya tarik tersendiri dalam dunia kerja modern. Posisi ini bertanggung jawab merencanakan, mengorganisasi, dan mengelola proyek agar selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dari membangun gedung hingga menjalankan kampanye pemasaran, manajer proyek menjadi garda terdepan untuk memastikan kesuksesan sebuah proyek.
Namun, di balik prestisiusnya peran ini, ada fakta lain yang mengemuka: tingkat kelelahan yang sangat tinggi. Berdasarkan survei LinkedIn, meski pekerjaan ini paling banyak dicari, manajer proyek juga termasuk profesi dengan tingkat burnout tertinggi.
Baca juga : pekerjaan yang sulit untuk pensiun dini
Dalam survei LinkedIn yang melibatkan 16.000 profesional di Amerika Serikat, 40% pekerja melaporkan merasa jenuh atau stagnan dalam pekerjaan mereka. Angka ini meningkat menjadi 50% di kalangan manajer proyek, menunjukkan tingkat burnout yang signifikan.
Selain itu, pekerjaan lain dengan tingkat kelelahan tertinggi termasuk:
- Manajemen program dan proyek
- Layanan perawatan kesehatan
- Komunitas dan layanan sosial
- Jaminan kualitas
- Pendidikan
Menurut Kandi Wiens, Direktur Program Magister Pendidikan Kedokteran Universitas Pennsylvania, kelelahan tidak semata-mata disebabkan oleh jam kerja yang panjang atau beban kerja berat. Banyak faktor lain, seperti tekanan multitasking, tenggat waktu yang ketat, dan menjadi “penghubung” antara karyawan dan klien, berkontribusi besar pada burnout manajer proyek.
Mengapa Profesi Ini Tetap Diminati?
Meski penuh tantangan, profesi manajer proyek tetap menjadi salah satu peran yang paling dicari. Bisnis dari berbagai industri memerlukan tenaga ahli untuk mengelola perubahan cepat akibat perkembangan teknologi dan dampak pandemi.
Menurut Project Management Institute (PMI), pada tahun 2030, pemberi kerja di seluruh dunia akan membutuhkan 25 juta orang untuk mengisi peran manajemen proyek. Artinya, sekitar dua juta tenaga kerja perlu memasuki bidang ini setiap tahunnya hanya untuk memenuhi permintaan.
Lydia Logan, Wakil Presiden Pendidikan Global dan Pengembangan Tenaga Kerja IBM, menyoroti bahwa kebutuhan ini muncul karena organisasi harus beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat.
Tantangan dan Solusi Mengatasi Burnout
Kandi Wiens dalam bukunya Burnout Immunity menyoroti bahwa salah satu penyebab utama burnout adalah kurangnya dukungan atau pengakuan terhadap beban kerja yang dihadapi manajer proyek. Ketidaksesuaian antara ekspektasi pekerjaan dan dukungan yang diterima sering kali membuat pekerja merasa terkuras secara emosional.
Selain itu, profesi dengan tekanan tinggi seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial juga menunjukkan tingkat burnout yang signifikan. Wiens menjelaskan bahwa pekerjaan ini melibatkan situasi yang sulit dan sensitif, yang sering kali berdampak langsung pada kesejahteraan orang lain, seperti pasien atau anak.
Langkah-Langkah Menghadapi Risiko Burnout
Jika Anda mempertimbangkan untuk menerima peran dengan tingkat tuntutan tinggi seperti manajer proyek, penting untuk mengevaluasi risiko kelelahan sebelum melangkah. Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan:
- Kenali Kepribadian Anda
Pastikan peran tersebut sesuai dengan kepribadian Anda. Misalnya, kaum ekstrovert mungkin kesulitan bekerja dalam peran yang membutuhkan sedikit interaksi sosial. - Lakukan Riset tentang Budaya Kerja
Hubungi karyawan atau mantan karyawan untuk mendapatkan gambaran tentang lingkungan dan budaya kerja di perusahaan tersebut. - Ajukan Pertanyaan saat Wawancara
Gunakan sesi wawancara untuk menanyakan dukungan apa yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, seperti penjadwalan fleksibel, tunjangan kesehatan mental, atau program kesejahteraan.
Kesimpulan
Profesi manajer proyek adalah pekerjaan yang menawarkan tantangan sekaligus peluang besar. Meski tingkat burnout-nya tinggi, kebutuhan terhadap profesi ini terus meningkat seiring perubahan global. Dengan persiapan yang matang, evaluasi risiko, dan mencari dukungan yang tepat, risiko burnout dapat diminimalkan, memungkinkan pekerja untuk tetap produktif dan seimbang dalam menghadapi tuntutan yang tinggi.
One thought on “pekerjaan yang banyak di cari perusahaan 2025”