PT Pertamina (Persero) tengah bersiap menghadapi potensi dampak dari konflik yang terjadi antara Israel dan Iran. Perusahaan energi pelat merah ini telah menerapkan sejumlah strategi mitigasi untuk memastikan pasokan energi nasional tetap aman dan stabil.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko, menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif memantau perkembangan situasi geopolitik yang memanas di kawasan Timur Tengah.
“Itu kita mitigasi. Kan Timur Tengah memang selalu fluktuatif di sana,” ujar Fadjar kepada awak media saat ditemui di Graha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6).
Baca juga : Mengapa Israel menyerang Iran
Strategi Pertamina: Hindari Kontrak Panjang dan Diversifikasi Sumber Impor
Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan dari ketidakpastian di kawasan tersebut, Pertamina mengambil langkah dengan tidak lagi terikat dalam kontrak impor minyak jangka panjang. Sebagai gantinya, perusahaan membuka peluang impor dari negara-negara di kawasan Afrika yang dinilai lebih aman secara geopolitik.
“Jadi kita tidak terlibat kontrak panjang. Jadi kita bisa modifikasi kalau ada gangguan di satu titik. Bisa shift misalnya dari Afrika,” jelas Fadjar.
Langkah ini serupa dengan strategi beberapa industri lain yang mengandalkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan global — layaknya pemain judi bola yang harus cermat membaca situasi sebelum memasang taruhan. Fleksibilitas dan kecepatan membaca kondisi menjadi kunci, baik di arena bisnis energi maupun di dunia taruhan olahraga.
Ubah Rute Kapal untuk Keamanan
Pertamina juga telah mengubah jalur pelayaran kapal-kapal pengangkut minyak impor. Hal ini dilakukan untuk menghindari kawasan yang rawan konflik.
“Kan Timur Tengah memang selalu fluktuatif di sana. Dan sudah terjadi beberapa kali. Jadi kita mitigasi dengan melalui rute-rute yang aman,” lanjutnya.
Harga Minyak Masih Stabil
Meski ketegangan di Timur Tengah meningkat, Fadjar menegaskan bahwa saat ini Pertamina belum merasakan dampak signifikan berupa lonjakan harga minyak. Namun, ia menyebut anak usaha mereka, Patra Niaga, terus memantau dan akan menyampaikan perkembangan terbaru terkait kemungkinan kenaikan harga.
“Sampai sekarang belum ada dampak, kan memang baru ya,” pungkasnya.
Sebagaimana dinamika di dunia judi bola yang bisa berubah dalam hitungan menit, perkembangan geopolitik juga menuntut respon cepat dari pelaku industri energi. Oleh karena itu, Pertamina terus memperkuat langkah antisipasi demi menjamin pasokan energi nasional tetap aman.
2 thoughts on “Perang Israel vs Iran Pecah juni 2025”