Profil Lengkap Paus Leo XIV

Vatikan kini dipimpin oleh Paus baru. Kardinal Robert Francis Prevost, seorang rohaniwan asal Amerika Serikat, secara resmi terpilih sebagai Paus ke-267, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. Dalam kepemimpinannya, ia mengambil nama Paus Leo XIV, menandai era baru dalam sejarah Gereja Katolik.

Lahir di Chicago, Illinois, pada 14 September 1955, Paus Leo XIV memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Amerika Serikat dan Peru. Latar belakang keluarganya yang kaya—berdarah Prancis, Italia, dan Spanyol—mencerminkan keberagaman budaya yang kini ia bawa ke dalam kepemimpinan global Gereja Katolik.

Baca juga : Polri Gelar Operasi Berantas Premanisme 2025

Perjalanan Spiritualitas dan Karier Gerejawi

Robert Prevost memulai perjalanan keagamaannya pada 1977 ketika bergabung dengan Ordo Santo Agustinus (OSA), dan mengucapkan kaul kekal pada 1981. Ia memiliki pendidikan akademik yang kuat, termasuk gelar Doktor Hukum Kanonik dari Roma, dan mengabdikan hidupnya sebagai imam sejak ditahbiskan pada 19 Juni 1982.

Pada 1985, ia berangkat sebagai misionaris ke Peru—tanah yang kemudian banyak membentuk karakternya sebagai pemimpin yang rendah hati, progresif, dan peka terhadap masalah keadilan sosial. Ia pernah menjabat sebagai Prior Jenderal Ordo Santo Agustinus, serta memegang berbagai jabatan penting di Keuskupan Peru dan Vatikan, termasuk sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup, jabatan penting dalam proses penunjukan uskup sedunia.

Pemimpin Gereja yang Rendah Hati dan Inklusif

Paus Leo XIV dikenal sebagai sosok yang pastoral, bukan administratif. Dalam berbagai pidato dan wawancaranya, ia menekankan bahwa pemimpin Gereja harus “berjalan bersama umat, bukan hidup di menara gading.” Ia mendukung visi sinodalitas yang digaungkan Paus Fransiskus: Gereja yang terbuka, inklusif, dan mendengarkan suara dari berbagai lapisan umat.

Kepeduliannya terhadap isu-isu seperti migrasi, kemiskinan, hingga penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja menjadikannya sosok yang diharapkan bisa mereformasi banyak aspek internal Gereja Katolik modern.

Tantangan Modern Termasuk Judi Bola dan Isu Moral Digital

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Paus Leo XIV akan dihadapkan pada berbagai persoalan global. Salah satunya adalah peningkatan aktivitas judi bola, khususnya dalam bentuk daring, yang kini bahkan mulai menjerat kalangan muda Katolik di berbagai negara.

Pihak Vatikan sebelumnya telah menyoroti aktivitas ekonomi digital ilegal seperti judi bola online sebagai bagian dari ancaman moral yang harus ditangani serius oleh Gereja. Dalam konteks ini, Paus Leo XIV diharapkan dapat merumuskan kebijakan pastoral dan moral yang tegas terhadap praktik tersebut, sambil tetap menjaga pendekatan dialog dan edukasi bagi umat.

Menguasai Banyak Bahasa dan Berwawasan Global

Paus Leo XIV memiliki kemampuan linguistik yang luar biasa: fasih berbahasa Inggris, Spanyol, Italia, Prancis, Portugis, serta mampu membaca bahasa Latin dan Jerman. Hal ini memungkinkannya berkomunikasi efektif dengan para uskup dan umat dari berbagai belahan dunia.

Dengan pengalaman panjang di Amerika Serikat, Peru, dan Vatikan, ia membawa pandangan global yang dibutuhkan Gereja dalam menghadapi isu lintas batas, mulai dari krisis kemanusiaan, perubahan iklim, hingga dampak negatif digital seperti penyebaran hoaks dan judi online.


Paus Leo XIV kini menjadi harapan baru Gereja Katolik dunia. Dengan gaya kepemimpinan yang rendah hati dan wawasan yang luas, umat berharap ia dapat membawa Gereja melewati tantangan modern, termasuk dalam merespons isu-isu sosial dan moral seperti judi bola, yang terus tumbuh di era digital ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *