Rahasia Bisnis Jualan Dawet hanya di Teras Rumah

Rahasia Sukses Warung Dawet Durian dan Pedesan di Kediri: Omzet Rp3 Juta per Hari, Sambil Asyik Judi Bola

Siapa sangka, hanya bermodal teras rumah di perdesaan, ibu dan anak di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berhasil meraup omzet hingga Rp3 juta per hari. Warung sederhana yang diberi nama Pedesan Biru ini dikelola oleh Widari dan anaknya, Dicky Putra Oktavianto.

Baca juga : Rintis Bisnis Dimsum Hingga Punya 9 Cabang

Tidak hanya sukses dengan menu dawet durian dan pedesan daging sapi, warung ini juga jadi tempat nongkrong favorit warga sekitar, terutama para pecinta judi bola online. Mereka kerap berkumpul sambil menikmati kuliner khas sambil mendukung tim kesayangan lewat layar ponsel.


Kompak Membangun Usaha

Sebelum mengelola warung ini, Widari adalah seorang pengrajin jenang dodol. Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat usaha jenangnya lesu karena minimnya wisatawan yang membeli oleh-oleh. Di masa sulit itulah, Dicky berinisiatif berjualan martabak di teras rumah, sambil tetap meminta saran dari sang ibu.

Namun, seiring waktu, Dicky dan Widari menyadari bahwa martabak belum cukup untuk mendongkrak ekonomi keluarga. Mereka pun berpikir keras mencari menu baru yang lebih unik dan menarik.


Ide Cemerlang: Dawet Durian dan Pedesan

Inspirasi muncul saat mereka menyadari bahwa tidak ada penjual dawet durian di sekitar tempat tinggal mereka. Maka, dengan modal keberanian dan keahlian memasak, mereka memutuskan membuka usaha dawet durian yang kemudian dipadukan dengan menu pedesan daging sapi sebagai hidangan pendamping.

Ternyata, kombinasi ini sangat disukai warga sekitar, terutama ketika mereka datang nobar (nonton bareng) pertandingan bola. Beberapa pelanggan bahkan mengaku menikmati dawet durian segar sambil pasang taruhan di situs judi bola online. Sensasi seru antara menyantap pedesan pedas dan melihat tim favorit mencetak gol memang tidak ada duanya.


Promosi Lewat Media Sosial

Kesuksesan Warung Pedesan Biru tidak lepas dari promosi lewat media sosial. Dicky paham bahwa kekuatan dunia digital bisa meningkatkan popularitas warung mereka. Ia bahkan mengundang konten kreator lokal untuk membuat ulasan tentang warung ibunya. Tak hanya itu, Dicky juga melakukan promosi berbayar (endorse) guna menjangkau lebih banyak calon pembeli.

Hasilnya luar biasa! Setelah viral di media sosial, pengunjung semakin ramai, dan omzet warung semakin meningkat. Banyak dari mereka yang datang atas rekomendasi ulasan di YouTube dan Instagram.


Rahasia Sukses: Rasa dan Harga Terjangkau

Menurut Widari, kunci sukses bisnisnya adalah menjaga cita rasa masakan meskipun harga bahan bumbu mahal. Ia tidak pernah mengambil untung terlalu besar, sehingga pelanggan merasa puas dengan kualitas dan harga yang terjangkau.

“Walaupun bahan bumbu mahal, saya tetap masak enak,” ujar Widari.

Sikap konsisten dalam menjaga kualitas ini membuat Warung Pedesan Biru tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, banyak pelanggan yang datang hanya untuk sekadar makan sambil bermain judi bola di ponsel mereka. Kombinasi antara makanan enak dan adrenalin bertaruh membuat pengalaman di warung ini semakin unik dan mengesankan.


Kesimpulan

Kesuksesan Warung Pedesan Biru menunjukkan bahwa inovasi dan keberanian mengambil peluang bisa membawa hasil yang manis. Dari teras rumah sederhana di desa, ibu dan anak ini mampu meraup omzet jutaan rupiah per hari.

Dengan menu unik, promosi yang tepat, dan kualitas rasa yang terjaga, mereka berhasil menarik perhatian banyak orang. Bahkan, warung ini menjadi tempat nongkrong favorit pecinta judi bola online yang ingin menikmati makanan sambil menyaksikan pertandingan.

Siapa tahu, sembari menikmati dawet durian dan pedesan, Anda bisa merayakan kemenangan taruhan bola di warung sederhana namun penuh kehangatan ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *