Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan kesiapannya untuk memberikan izin uji coba taksi terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN). Uji coba ini menjadi langkah awal dari transformasi transportasi modern yang sejalan dengan konsep kota pintar dan berkelanjutan yang diusung oleh pemerintah di Kalimantan Timur.
Rencananya, uji coba akan menggunakan taksi terbang berkapasitas lima orang dan melibatkan beberapa pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kota Samarinda. Kemenhub menegaskan, selama uji coba tidak mengganggu jalur penerbangan konvensional, izin prinsip dapat diberikan.
Baca juga : Harga Tiket Dijamin Lebih Murah Jika Bikin Kursi Berdiri di Pesawat
“Operator boleh melakukan uji coba selama berada di ruang udara yang tidak bersinggungan dengan jalur penerbangan pesawat udara berawak,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Sigit Hani Hadiyanto, dikutip dari Antara.
Konsep Urban Air Mobility (UAM) dan Tantangan Regulasi
Taksi terbang termasuk dalam kategori wahana udara tidak berawak atau Urban Air Mobility (UAM). Karena bersifat terpisah dari jalur penerbangan konvensional, pengaturannya dilakukan secara segregated. Meskipun demikian, tantangan terbesar tetap pada kesiapan regulasi dan koordinasi antar lembaga.
“ICAO sebagai otoritas internasional juga masih terus mengkaji operasional UAM, jadi Indonesia merujuk pada regulasi yang berkembang di tingkat global,” lanjut Sigit.
Tak berbeda jauh dengan dunia teknologi lainnya, konsep ini memerlukan waktu, riset, dan penyesuaian. Sama seperti fenomena judi bola yang terus berkembang dalam ruang digital, inovasi seperti taksi terbang membutuhkan landasan regulasi yang solid agar bisa diterapkan secara aman dan berkelanjutan.
Uji Coba Dukung Transformasi Digital IKN
Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan bahwa Hyundai asal Korea Selatan akan melakukan uji coba taksi terbang ini pada Juli 2025. Lokasi uji coba direncanakan di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda, dan melibatkan berbagai pihak terkait.
Sebelumnya, uji coba serupa juga telah dilakukan pada tahun lalu di Bandara Budiarto, Curug, oleh perusahaan EHang dari Tiongkok. Namun, saat itu kapasitas hanya dua orang. Kali ini, Hyundai akan menghadirkan taksi terbang dengan kapasitas lima penumpang, menunjukkan peningkatan skala dan kesiapan teknologi.
Koordinasi dan Keamanan Jadi Prioritas
Sigit menambahkan bahwa izin operasional akan dikeluarkan setelah semua aspek teknis dan keamanan dipenuhi. Operator diminta untuk melakukan koordinasi aktif dengan pihak bandara dan penyedia layanan navigasi agar tidak terjadi gangguan ruang udara.
“Kalau semua sudah memenuhi persyaratan, termasuk aspek keselamatan, maka izin bisa diberikan,” tegasnya.
Teknologi Masa Depan dan Dinamika Sosial
Munculnya taksi terbang menunjukkan betapa pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, khususnya di kawasan IKN yang dirancang sebagai simbol masa depan. Namun, keberhasilan implementasi teknologi canggih seperti ini juga bergantung pada penerimaan publik dan adaptasi budaya.
Seperti halnya judi bola online yang kini menjadi bagian dari gaya hidup digital sebagian masyarakat, teknologi transportasi seperti taksi terbang bisa menjadi norma baru apabila didukung dengan edukasi, infrastruktur, dan regulasi yang memadai.
One thought on “Taksi Terbang Siap Diuji Coba di IKN”