Timnas Indonesia Dihajar Jepang 6-0

Timnas Indonesia menutup pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan hasil yang mengecewakan. Dalam laga pamungkas melawan tuan rumah Jepang di Suita City Football Stadium, Selasa (10/5/2025), skuad Garuda harus menelan kekalahan telak 0-6. Hasil ini menjadi kekalahan terbesar Indonesia di babak ketiga dan menjadi pukulan berat menjelang ronde keempat.

Meskipun lolos ke ronde selanjutnya dengan menempati posisi keempat dan mengoleksi 12 poin, performa buruk ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk meningkatkan kualitas permainan dan konsistensi di level internasional.

Baca juga : Pemain Bintang yang Pernah di cap Pemain terburuk liga italia

Dihajar Jepang di Segala Lini

Dalam laga melawan Jepang, Indonesia kalah dalam hampir semua aspek permainan. Data dari lapangbola.com menunjukkan bahwa penguasaan bola hanya 29%, jauh dibandingkan dengan Jepang yang menguasai 71%. Dalam hal percobaan tembakan, Jepang melepaskan 21 tembakan dan 11 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara itu, Indonesia bahkan tak mampu mencatat satu pun tembakan tepat sasaran.

Jumlah operan yang dibuat Garuda juga jauh tertinggal. Jepang mencatatkan 644 operan, sedangkan Indonesia hanya mencatat 268 operan—sebuah cerminan dari dominasi penuh Samurai Biru di sepanjang pertandingan.

Kekalahan Terburuk Garuda

Skor 6-0 menjadi kekalahan terparah Indonesia di fase ini. Sebelumnya, kekalahan besar terjadi saat bertemu Australia dengan skor 1-5, dan saat melawan Jepang di Stadion GBK dengan kekalahan 0-4. Kekalahan ini menambah catatan buruk Indonesia dalam pertemuan dengan Jepang, di mana dari 18 laga, Jepang menang 11 kali dan Indonesia hanya lima kali menang, sisanya imbang dua kali.

Judi Bola dan Tantangan Sosial di Balik Kekalahan

Ketika Timnas Indonesia mengalami kekalahan seperti ini, perhatian publik terhadap sepak bola nasional biasanya meningkat. Namun sayangnya, peningkatan minat ini sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarluaskan praktik judi bola, terutama di platform digital dan media sosial.

Fenomena judi bola online telah menjadi ancaman nyata, khususnya di kalangan muda yang mengikuti Timnas dengan antusias. Alih-alih menjadi penyalur semangat dan dukungan, praktik ini justru bisa menjadi racun sosial yang merusak integritas olahraga serta menciptakan masalah finansial di masyarakat.

Kekalahan Timnas seharusnya menjadi momen evaluasi dan refleksi, bukan dijadikan peluang untuk taruhan. Edukasi tentang dampak negatif judi bola harus menjadi bagian dari strategi nasional dalam mengembangkan sepak bola yang sehat dan beretika.

Rotasi Pemain dan Cedera Kevin Diks

Pelatih Patrick Kluivert melakukan beberapa rotasi dalam laga ini. Pemain seperti Yance Sayuri dan Beckham Putra diturunkan sejak menit awal untuk pertama kalinya dalam kualifikasi ini. Sayangnya, eksperimen ini tidak membuahkan hasil maksimal, karena tekanan dari Jepang terlalu kuat.

Selain itu, nasib sial juga menimpa Kevin Diks yang harus ditarik keluar akibat cedera di menit ke-27 setelah berbenturan dengan pemain Jepang. Ini menjadi cedera kedua Diks saat melawan Jepang dalam satu tahun terakhir.

Kesimpulan

Kekalahan telak dari Jepang menunjukkan bahwa Timnas Indonesia masih butuh pembenahan di berbagai lini, baik teknis, taktik, maupun mental bertanding. Di sisi lain, euforia sepak bola juga harus dijaga agar tidak disalahgunakan untuk praktik negatif seperti judi bola yang justru mencoreng semangat sportivitas.

Timnas memang kalah, namun ini bukan akhir. Justru saat seperti inilah momentum untuk bangkit, mengevaluasi, dan mempersiapkan diri menghadapi ronde keempat kualifikasi dengan mentalitas yang lebih kuat dan permainan yang lebih matang.

One thought on “Timnas Indonesia Dihajar Jepang 6-0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *