Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data

Bahaya Tersembunyi TikTok bagi Anak dan Remaja: Investigasi Amnesty International

Penelitian terbaru dari Amnesty International mengungkap risiko serius yang ditimbulkan oleh platform TikTok, terutama bagi anak-anak dan remaja. Dengan sistem rekomendasi konten yang agresif dan praktik pengumpulan data yang invasif, TikTok dianggap dapat membahayakan kesehatan mental dan privasi penggunanya.

Sistem Rekomendasi yang Manipulatif

Baca juga : tips mengetahui penipuan digital

Lisa Dittmer, peneliti Amnesty International, menjelaskan bahwa model bisnis TikTok dirancang untuk membuat pengguna terus terhubung dengan platform guna mengumpulkan data sebanyak mungkin. Sayangnya, perlindungan terhadap pengguna, terutama anak-anak, tidak merata di seluruh dunia.

Menurut laporan yang dirilis Amnesty bersama Algorithmic Transparency Institute (ATI), algoritma TikTok dapat memperkuat konten terkait depresi dan ide bunuh diri, yang berpotensi memperburuk tantangan kesehatan mental. Anak-anak dan remaja yang menonton konten semacam ini sering kali terseret ke dalam “lubang kelinci” yang menyajikan lebih banyak konten serupa.

Dampak pada Kehidupan Anak dan Remaja

Dalam wawancara dengan remaja di Kenya, banyak yang mengaku bahwa penggunaan TikTok memengaruhi tugas sekolah, waktu bersama teman, hingga mengurangi waktu tidur. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam menelusuri feed For You hingga larut malam, mengabaikan kebutuhan mereka untuk beristirahat.

Psikolog remaja yang terlibat dalam penelitian ini juga mengonfirmasi bahwa desain platform TikTok bersifat manipulatif dan membuat pengguna ketagihan. Tujuannya adalah memaksimalkan waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi, yang secara tidak langsung meningkatkan risiko kesehatan mental, terutama bagi mereka yang sudah rentan.

Pengumpulan Data yang Eksploitatif

Laporan berjudul “I Feel Exposed: Caught in TikTok’s Surveillance Web” mengungkap bagaimana TikTok memanfaatkan data pengguna untuk membuat profil yang sangat mendetail. Data ini digunakan untuk menyajikan konten yang dipersonalisasi, yang semakin memperpanjang waktu keterlibatan pengguna. Lebih dari itu, TikTok memungkinkan pengiklan menargetkan pengguna berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Lauren Armistead, Wakil Direktur Program Amnesty Tech, menyoroti bahwa anak-anak di negara-negara dengan perlindungan data yang lemah menjadi sasaran utama praktik pengumpulan data yang eksploitatif. Kebijakan TikTok terhadap hak-hak anak bervariasi di setiap wilayah, yang membuat anak-anak di beberapa negara lebih rentan terhadap pelanggaran privasi.

Panggilan untuk Perubahan

Meskipun TikTok telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk melindungi hak anak, Amnesty menilai upaya ini masih belum cukup. TikTok didesak untuk lebih menghormati hak-hak anak dan remaja serta mengubah model bisnisnya agar tidak hanya berfokus pada keterlibatan pengguna.

Kesimpulannya, TikTok memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan platformnya aman bagi pengguna muda. Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya ini, diharapkan pemerintah dan penyedia platform media sosial dapat bekerja sama untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif media digital.

One thought on “Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *