PT Honda Prospect Motor menyatakan bahwa rencana merger antara Honda dan Nissan merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan industri otomotif modern dan mempercepat inovasi, khususnya di era elektrifikasi kendaraan.
“Kolaborasi ini adalah strategi yang mendukung pengembangan teknologi di tengah transisi menuju elektrifikasi,” ujar Direktur Sales & Marketing serta After Sales PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024).
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini selaras dengan visi global Honda untuk mencapai netralitas karbon pada 2040. Dengan bergabungnya dua pemain besar dalam industri otomotif, Honda optimistis dapat menghadirkan produk-produk inovatif yang memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia.
Baca Juga: Nissan dan Honda Bahas Aliansi Besar, Akankah Lahir Raksasa Otomotif Baru?
“Merger ini menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua perusahaan, memungkinkan terciptanya produk yang lebih efisien, inovatif, dan relevan dengan pasar global, sekaligus mendukung mobilitas yang berkelanjutan,” jelas Yusak Billy.
Proses Kolaborasi dan Jadwal Pengumuman
Diskusi mengenai bentuk kerja sama saat ini melibatkan tiga perusahaan utama: Honda, Nissan, dan Mitsubishi. Bentuk resmi dari kolaborasi ini direncanakan akan diumumkan pada 2025.
Pada Senin (23/12/2024), Honda Motor dan Nissan Motor mengonfirmasi bahwa mereka telah sepakat untuk membahas pembentukan perusahaan induk baru yang dijadwalkan diluncurkan pada Agustus 2026.
Menghadapi Persaingan Global
Langkah merger ini dilakukan untuk merespons persaingan ketat di industri otomotif global, terutama dalam elektrifikasi dan pengintegrasian teknologi perangkat lunak. Dengan menggabungkan kemampuan mereka, Honda dan Nissan berharap dapat mempercepat inovasi dan tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang.
Kolaborasi ini menjadi simbol transformasi industri otomotif yang berorientasi pada keberlanjutan, sekaligus memastikan bahwa kedua perusahaan tetap relevan dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masa depan.
