Nissan Motor dan Honda Motor, dua raksasa otomotif Jepang, mengonfirmasi bahwa mereka sedang membahas peluang untuk memperkuat kolaborasi strategis. Namun, pada Rabu (18/12/2024), kedua perusahaan membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka telah memutuskan untuk melakukan merger.
Baca Juga: Lamborghini Tunda Peluncuran Mobil Listrik Pertama hingga 2029
Sebuah laporan dari Associated Press (AP) sebelumnya menyebutkan bahwa ada kemungkinan merger antara Nissan dan Honda, yang jika terwujud, akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga di dunia. Kabar ini langsung mendongkrak harga saham Nissan hingga melonjak lebih dari 22%.
Penegasan dari Nissan dan Honda
Dalam pernyataan resminya, Nissan menyatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan berbagai opsi untuk kolaborasi di masa depan bersama Honda. Namun, mereka menegaskan bahwa belum ada keputusan yang diambil terkait bentuk kerja sama tersebut.
Sementara itu, meski harga saham Nissan melambung, saham Honda justru mengalami penurunan sebesar 2,3% setelah laporan merger tersebut beredar.
Tantangan dan Upaya Strategis
Nissan saat ini sedang meninjau ulang aliansinya dengan Renault SA di tengah tekanan untuk merestrukturisasi bisnisnya. Perusahaan ini menghadapi tantangan besar, termasuk rencana pemangkasan 9.000 tenaga kerja serta penurunan produksi global hingga 20% akibat melemahnya penjualan di pasar utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.
Pada Maret 2024, Nissan dan Honda telah menandatangani kesepakatan untuk mengeksplorasi kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik. Inisiatif ini menjadi langkah strategis bagi kedua perusahaan untuk menghadapi persaingan ketat di pasar otomotif global yang semakin berfokus pada elektrifikasi.
Potensi Kolaborasi
Kolaborasi yang lebih erat antara Honda dan Nissan diyakini dapat membantu kedua perusahaan meningkatkan efisiensi produksi dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar. Hal ini akan memberikan keduanya daya saing lebih kuat, terutama menghadapi dua pemimpin industri otomotif global, Toyota Motor Corporation dari Jepang dan Volkswagen AG dari Jerman.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait bentuk kolaborasi yang akan dilakukan. Nissan dan Honda terus menegaskan bahwa pembahasan ini masih berada pada tahap awal, dan isu merger sepenuhnya spekulatif.