Juventus di Bawah Asuhan Thiago Motta: Banyak Hasil Imbang, Guardiola Dukung Pemberian Waktu
Juventus yang kini dilatih oleh Thiago Motta masih berjuang untuk menemukan konsistensi di musim 2024/2025. Meski baru menelan satu kekalahan, Bianconeri kerap meraih hasil imbang yang membuat posisi mereka di klasemen Serie A tidak begitu menggembirakan. Di bawah arahan Motta, tim asal Turin ini belum mampu menunjukkan performa yang memuaskan, meski ada tanda-tanda perkembangan positif. Meskipun begitu, Pep Guardiola, manajer Manchester City, memberikan dukungan kepada Motta, dengan harapan bahwa dia akan diberi waktu untuk membangun tim sesuai visinya.
Motta, yang bergabung dengan Juventus pada awal musim ini, membawa pengalaman berharga setelah sukses mengantarkan Bologna ke Liga Champions pada musim sebelumnya. Peralihan ke Juventus, klub dengan ekspektasi tinggi, tentunya menjadi tantangan besar baginya. Namun, sejauh ini, meski tak kalah banyak, Juventus hanya mampu meraih banyak hasil imbang, yang mengindikasikan bahwa mereka belum bisa memaksimalkan potensi skuad yang ada. Ini membuat para pendukung Juventus mulai cemas, meskipun klub masih berada dalam posisi yang aman di papan atas Serie A.
Guardiola, yang sudah berpengalaman lama sebagai pelatih top Eropa, percaya bahwa Motta membutuhkan waktu untuk membangun fondasi yang kokoh di Juventus. “Setiap pelatih membutuhkan waktu untuk menanamkan filosofi permainan mereka, apalagi di klub besar seperti Juventus,” ujar Guardiola dalam sebuah wawancara. Pep menegaskan pentingnya kesabaran dalam memberi kesempatan kepada pelatih baru, terutama yang memiliki ambisi besar untuk mengubah cara tim bermain. Menurut Guardiola, dengan kualitas yang dimiliki Juventus, kesuksesan pasti akan datang jika Motta diberi ruang untuk berkembang.
Sejauh ini, Juventus belum mampu menunjukkan dominasinya di Serie A seperti yang diharapkan banyak pihak. Hasil imbang yang berulang menjadi masalah utama, karena Bianconeri seharusnya bisa mengonversi lebih banyak peluang menjadi kemenangan. Meskipun demikian, Motta telah menunjukkan bahwa dia ingin membangun tim dengan pendekatan yang lebih menyerang dan mengutamakan penguasaan bola, yang mungkin memerlukan waktu agar para pemain benar-benar bisa beradaptasi dengan gaya bermainnya.
Bagi Juventus, musim ini bisa menjadi titik balik atau ujian bagi Motta dan tim. Meski hasil sejauh ini tidak seoptimal yang diinginkan, masih ada waktu bagi pelatih asal Brasil itu untuk memperbaiki performa tim. Dengan dukungan dari figur-figur seperti Guardiola, yang menghargai pentingnya proses, Juventus diharapkan bisa lebih stabil dan mulai meraih kemenangan yang konsisten dalam waktu dekat. Hasil akhir dari proyek Motta di Juventus mungkin masih jauh dari kepastian, tetapi kesabaran dan waktu adalah kunci untuk mengembangkan tim yang mampu bersaing di level tertinggi.