Waspada Kejahatan Soceng: Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya!
Kejahatan berbasis social engineering, atau dikenal dengan istilah soceng, semakin marak terjadi di masyarakat. Modus ini memanfaatkan manipulasi psikologis untuk mencuri data pribadi dan informasi keuangan korban. Akibatnya, banyak orang kehilangan uang dalam jumlah besar tanpa menyadarinya.
Salah satu kasus yang sempat ramai dibicarakan adalah unggahan video dari akun TikTok @widia_pengamatpolitik. Video tersebut mengklaim bahwa beberapa nasabah bank kehilangan uang ratusan juta rupiah akibat kebocoran data terkait distribusi bantuan sosial. Namun, pihak bank BRI menegaskan bahwa informasi dalam video itu adalah hoaks, dan pemilik video telah meminta maaf.
Meski demikian, BRI tetap mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati menjaga data pribadi agar tidak menjadi korban kejahatan soceng.
Baca juga : tips waspada penipuan online
Dilansir dari Carnegie Mellon University, social engineering adalah metode kejahatan yang bertujuan untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi atau sistem keuangan korban dengan memanfaatkan manipulasi psikologis. Pelaku biasanya memanfaatkan rasa takut, panik, atau kepercayaan penuh korban untuk mencuri data penting seperti PIN, OTP, atau bahkan informasi login akun bank.
Beberapa modus yang sering digunakan:
- Panggilan telepon palsu yang mengaku sebagai petugas bank atau IT perusahaan.
- Email phishing yang menyerupai pesan resmi dari bank atau institusi lain.
- Aplikasi palsu (.apk) seperti undangan digital, surat tilang, atau notifikasi pengiriman paket.
- Interaksi langsung dengan berpura-pura sebagai kurir, teller, atau petugas layanan tertentu.
Cara Mencegah Kejahatan Soceng
Untuk melindungi diri dari ancaman soceng, BRI memberikan delapan langkah pencegahan yang bisa Anda terapkan:
- Abaikan pesan dari nomor tidak dikenal. Jangan langsung menanggapi pesan yang mencurigakan.
- Hindari klik tautan mencurigakan. Baik di email, WhatsApp, atau media sosial, periksa dulu kebenarannya sebelum mengklik.
- Periksa nama merchant saat menggunakan QRIS. Pastikan nama merchant sesuai dengan tujuan transaksi.
- Jangan unduh file .apk dari sumber tidak resmi. Aplikasi palsu sering kali menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan.
- Segera matikan koneksi internet jika terlanjur membuka file mencurigakan. Setelah itu, hapus aplikasi dan bersihkan perangkat.
- Hapus data dan cache aplikasi palsu. Langkah ini dapat mencegah aplikasi mencuri lebih banyak informasi.
- Rahasiakan data pribadi. Jangan pernah membagikan PIN, OTP, CVV, atau password kepada siapa pun.
- Laporkan indikasi penipuan. Hubungi Contact BRI di 1500017 untuk melaporkan kejadian yang mencurigakan.
Keamanan Dimulai dari Kita Sendiri
Meskipun sistem perbankan telah dilengkapi dengan fitur keamanan, langkah pertama untuk melindungi akun Anda adalah meningkatkan kewaspadaan. Teliti sebelum menerima telepon, mengklik tautan, atau mengunduh file menjadi kunci utama.
Ingat, jangan mudah percaya pada pihak yang menawarkan jasa tanpa latar belakang yang jelas. Pastikan selalu memverifikasi informasi sebelum mengambil keputusan.
Jika Anda mencurigai adanya modus penipuan, segera hubungi Contact BRI di 1500017 atau layanan chat Sabrina via WhatsApp di 0812 1214 017. Jangan sampai kelalaian Anda menjadi peluang bagi para pelaku kejahatan.
Keamanan data pribadi adalah tanggung jawab bersama. Waspadalah, dan jangan biarkan diri Anda menjadi korban berikutnya!
One thought on “tips menghindari kejahatan social engineering”