Meskipun perjudian online dilarang keras di Indonesia, banyak warga negara ini yang masih tergoda untuk terlibat dalam berbagai permainan judi yang dapat diakses secara daring. Dalam era digital yang semakin maju, industri judi online telah berkembang pesat dan menarik minat banyak orang di seluruh dunia. Beberapa negara memiliki pasar perjudian online yang cukup besar, namun ada beberapa yang menonjol dengan jumlah pemain yang jauh lebih banyak.
Fenomena judi online di Indonesia, meskipun sudah jelas dilarang, terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Praktik ini, yang tetap marak meski ilegal, tetap menggoda banyak orang untuk mencoba peruntungan di berbagai permainan daring yang tersedia.
Dampaknya bukan hanya soal masalah hukum, tetapi juga berdampak pada sisi sosial yang cukup serius, dengan banyak individu dan keluarga yang menjadi korban. Sebagai contoh, seorang polisi wanita (Polwan) yang membakar suaminya karena kecanduan judi online, mencerminkan betapa jauh efek negatif judi online dapat merusak kehidupan pribadi seseorang.
Meski pemerintah telah memberlakukan larangan yang tegas, perkembangan teknologi dan akses internet yang semakin mudah membuat perjudian online tetap bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Permainan seperti taruhan olahraga, kasino online, poker, dan lotere semakin populer, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terbiasa dengan dunia digital.
Apakah Indonesia termasuk negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia? Berdasarkan survei yang dirilis oleh Drone Emprit, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak. Survei tersebut mencatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 201.122 pemain judi online dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp81 triliun.
Berikut adalah daftar negara dengan jumlah pemain judi online terbesar di dunia:
- Indonesia – 201.122 pemain judi online
- Kamboja – 26.279 pemain judi online
- Filipina – 4.207 pemain judi online
- Myanmar – 650 pemain judi online
- Rusia – 448 pemain judi online
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga telah mengingatkan kepada masyarakat untuk menjauhi perjudian, baik yang dilakukan secara online maupun offline. Jokowi menegaskan bahwa judi bukan hanya soal uang, melainkan juga mempertaruhkan masa depan seseorang, keluarga, bahkan anak-anak mereka.
“Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan sekadar game atau iseng-iseng berhadiah. Tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita,” ujar Jokowi dalam sebuah pernyataan yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden pada 12 Juni.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh judi, seperti kehilangan harta benda, keretakan hubungan keluarga, hingga peningkatan angka kejahatan dan kekerasan yang bisa berujung pada korban jiwa.
“Jangan judi, jangan judi, jangan berjudi, baik secara offline maupun online. Lebih baik jika ada rezeki dan uang, simpan atau gunakan untuk usaha yang lebih bermanfaat,” tambah Jokowi.