Mengapa Barang-Produksi China Dikenal Murah dan Laku Keras
Produk-produk dari China sering kali dikenal dengan harga yang terjangkau, tetapi kualitasnya juga tidak kalah bersaing. Hal ini menjadikan barang-barang buatan China sangat populer di pasar global.
Faktor yang Membuat Barang China Lebih Murah
Sebagian besar barang yang kita temui setiap hari berasal dari China, dan kebanyakan di antaranya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk serupa dari negara lain. Kualitasnya yang semakin baik juga ikut menjadi daya tarik, sehingga produk ini banyak diminati.
Namun, apa yang sebenarnya menjadi alasan harga barang-barang China bisa lebih murah?
Bhima Yudhistira, seorang ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), mengungkapkan bahwa pemerintah China memiliki peran besar dalam menjadikan produk-produk mereka lebih terjangkau. Salah satunya adalah kebijakan bunga pinjaman yang rendah bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Di China, bunga pinjaman untuk UMKM sangat rendah, berbeda dengan Indonesia yang rata-rata memiliki bunga pinjaman UMKM di atas 20%, kecuali program kredit usaha rakyat (KUR) yang memiliki bunga sekitar 5%.
“Di China, mereka bisa menjadi produsen yang sangat efisien karena bunga pinjaman yang sangat rendah,” ujar Bhima.
Selain itu, pemerintah China juga memfasilitasi UMKM lokal untuk berkolaborasi dengan perusahaan besar melalui program Taobao Village. Program ini, yang terkait dengan inisiatif Rural Taobao dari Alibaba, menciptakan desa-desa yang saling terhubung dan mempermudah UMKM untuk mengakses logistik dan bahan baku yang terintegrasi. Hal ini tentunya mengurangi biaya produksi dan membuat harga barang semakin murah.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah biaya logistik yang jauh lebih rendah di China dibandingkan dengan Indonesia. Biaya transportasi di Indonesia tercatat sebagai salah satu yang tertinggi di dunia, mencapai 23,5% dari total biaya. Sementara di negara lain, biaya logistik seringkali kurang dari 15%. “Ongkir (biaya pengiriman) di Indonesia membuat UMKM kita kesulitan bersaing,” ujar Bhima.
Produk China di TikTok Shop: Apa Dampaknya Bagi UMKM?
Beberapa waktu lalu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyoroti fenomena bisnis lintas batas melalui TikTok Shop di Indonesia, yang dikenal dengan proyek S TikTok Shop. Ia merasa proyek ini dapat merugikan pelaku UMKM di Indonesia. Teten menjelaskan bahwa, meskipun produk yang dijual di TikTok Shop diklaim bukan produk luar negeri, banyak barang yang sebenarnya berasal dari China.
Proyek ini diklaim dapat membantu mengumpulkan data tentang produk-produk yang laku keras di pasar tertentu, yang kemudian diproduksi di China dengan harga sangat murah. Teten juga mengungkapkan bahwa algoritma TikTok di Inggris, misalnya, mampu mengubah perilaku konsumen dan meningkatkan penjualan produk-produk asal China dengan harga yang sangat kompetitif.
TikTok Shop menjadi platform yang menggabungkan media sosial, e-commerce lintas negara, dan retail online. Teten menilai, mayoritas produk yang dijual di platform tersebut adalah barang-barang dari China, yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi produsen China dan membuat UMKM lokal semakin kesulitan.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana produk-produk China mampu menguasai pasar dengan harga yang sangat bersaing, bahkan dalam ekosistem digital yang semakin berkembang.