PayLater: Solusi Praktis dengan Risiko yang Perlu Diwaspadai
Situasi ekonomi yang menekan sering kali membuat masyarakat mencari cara cepat untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Salah satu solusi yang kerap diandalkan adalah layanan paylater, sebuah metode pinjaman yang semakin populer, terutama di kalangan generasi muda.
Kemudahan proses pengajuan menjadi daya tarik utama paylater. Berbeda dengan pinjaman dari perbankan, pengajuan paylater hanya memerlukan data diri, seperti KTP dan foto selfie, tanpa banyak persyaratan tambahan. Dalam waktu singkat, dana bisa langsung digunakan.
Namun, di balik kemudahan ini, banyak pengguna yang akhirnya terjebak dalam utang. Tidak sedikit yang mengalami kesulitan melunasi tagihan dan bunga yang terus menumpuk.
Tips Bijak Menggunakan PayLater
Baca juga : paylater atau kartu kredit
Agar terhindar dari masalah finansial, berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan paylater dengan bijak:
- Pahami Skema Pembayaran dan Bunga
Sebelum memutuskan menggunakan layanan paylater, pahami terlebih dahulu skema pembayaran dan bunga yang diberlakukan. Setiap penyedia layanan memiliki kebijakan berbeda, termasuk tanggal jatuh tempo, besaran bunga, dan denda keterlambatan. Misalnya, ada penyedia yang menetapkan bunga 1,5 persen per bulan dengan biaya tambahan sebesar 1 persen dari nilai transaksi. - Hitung Rasio Utang dengan Cermat
Meskipun sering dianggap praktis, paylater tetap merupakan utang yang harus dimasukkan dalam perhitungan rasio utang Anda. Idealnya, total utang tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan. Jika penghasilan Anda Rp30 juta per bulan, maka total utang, termasuk paylater, tidak boleh lebih dari Rp9 juta. - Hindari Menunda Pembayaran Cicilan
Membayar cicilan tepat waktu adalah langkah bijak untuk menghindari tambahan beban bunga. Penundaan hanya akan meningkatkan jumlah yang harus Anda bayarkan di kemudian hari. - Gunakan untuk Keperluan Mendesak Saja
Bijaklah dalam mengontrol keinginan. Gunakan paylater hanya untuk kebutuhan prioritas atau keadaan darurat. Jika memungkinkan, tunda pembelian yang tidak mendesak hingga Anda memiliki dana yang cukup. - Rencanakan Keuangan dengan Baik
Pastikan Anda tetap memiliki alokasi untuk tabungan meskipun menggunakan paylater. Perencanaan keuangan yang baik membantu Anda menghindari ketergantungan pada pinjaman.
Pertumbuhan Pengguna PayLater
Menurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan OJK, produk Buy Now Pay Later (BNPL) terus menunjukkan tren pertumbuhan. Hingga Agustus 2024, baki debet BNPL naik 40,68 persen year-on-year (yoy), mencapai Rp18,38 triliun.
Di sisi lain, risiko kredit untuk BNPL perbankan justru menurun dari 2,24 persen pada Juli 2024 menjadi 2,21 persen pada Agustus 2024. Jumlah rekening aktif juga meningkat menjadi 18,95 juta pada periode yang sama, naik dari 17,90 juta di bulan sebelumnya.
Dengan pertumbuhan ini, penting bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami risiko dan tanggung jawab dalam menggunakan layanan paylater. Meskipun praktis, tanpa pengelolaan yang bijak, paylater dapat menjadi beban finansial yang sulit diatasi.