alasan pinjam modal ke pinjol daripada ke bank

Pinjaman Online Semakin Diminati: Apa Alasannya?

Kemudahan akses dan proses cepat menjadi salah satu alasan utama masyarakat beralih ke fintech lending atau pinjaman online. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan melalui layanan ini terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga Mei 2023, total pembiayaan yang disalurkan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp51,46 triliun, naik 28,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Lantas, mengapa banyak orang lebih memilih pinjaman online dibandingkan kredit perbankan? Berikut perbedaan utama antara keduanya yang menjelaskan tren ini:

1. Proses Pengajuan

Bank:
Pengajuan pinjaman di bank membutuhkan waktu lebih lama. Nasabah harus menyiapkan berbagai dokumen, mengajukan aplikasi secara langsung, dan menunggu proses persetujuan. Selain itu, kontrak harus ditandatangani secara fisik di kantor bank.

Pinjaman Online:
Prosesnya jauh lebih simpel dan cepat. Dengan hanya menggunakan aplikasi atau website, pengajuan pinjaman bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Tidak perlu antre, semua dilakukan secara digital.

2. Jaminan

Baca juga : paylater atau kartu kredit

Bank:
Sebagian besar pinjaman di bank mensyaratkan agunan, seperti rumah, tanah, atau kendaraan, sebagai jaminan kredit.

Pinjaman Online:
Sebaliknya, fintech lending tidak memerlukan agunan. Pengguna hanya perlu mengunggah data diri dan informasi keuangan, seperti pendapatan bulanan, untuk mengajukan pinjaman.

3. Suku Bunga

Bank:
Bunga pinjaman di bank biasanya lebih rendah karena adanya jaminan dan pengawasan ketat dari regulator.

Pinjaman Online:
Bunga pinjaman online cenderung lebih tinggi, tetapi hal ini diimbangi dengan kemudahan proses pengajuan. Faktor ini membuat pinjaman online lebih menarik bagi mereka yang membutuhkan dana cepat.

4. Limit Pinjaman

Bank:
Bank menawarkan limit pinjaman yang lebih besar, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung profil nasabah dan jaminan yang diberikan.

Pinjaman Online:
Limit pinjaman online lebih terbatas, biasanya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp10 juta. Namun, ini cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak atau modal usaha kecil.

5. Waktu Proses

Bank:
Meminjam di bank membutuhkan waktu lebih lama karena proses verifikasi dokumen dan persetujuan lebih kompleks.

Pinjaman Online:
Sebaliknya, pinjaman online menawarkan proses yang lebih cepat. Dalam hitungan jam, dana bisa langsung cair ke rekening peminjam.


Tren Pembiayaan Pinjaman Online Tahun 2023

Data OJK menunjukkan bahwa pembiayaan melalui fintech lending pada paruh pertama 2023 mengalami fluktuasi. Pada Januari, total pembiayaan tercatat Rp51,03 triliun, turun menjadi Rp50,09 triliun di Februari, namun kembali meningkat pada Mei menjadi Rp51,46 triliun.


Kesimpulan
Meski pinjaman online menawarkan kemudahan dan proses cepat, penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial sebelum mengajukan pinjaman. Memahami perbedaan mendasar antara pinjaman bank dan pinjaman online dapat membantu menentukan pilihan terbaik sesuai situasi dan kebutuhan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *