Elon Musk Akui Kelemahan Tesla, Korban Autopilot Semakin Bertambah

Elon Musk akhirnya mengakui kelemahan pada teknologi mobil Tesla, terutama terkait fitur self-driving yang selama ini menjadi sorotan. Pengakuan ini muncul saat Tesla merilis laporan kinerja kuartal III (Q3) 2024. Musk menyatakan bahwa komputer HW3 yang digunakan pada banyak mobil Tesla ternyata tidak sepenuhnya mampu mendukung sistem pengemudi otomatis atau Full Self-Driving (FSD).

Menurut laporan dari Electrek, Musk bahkan mengaku tidak yakin mengenai langkah yang diperlukan untuk mewujudkan fitur tersebut. Musk juga membandingkan HW3 dengan hardware terbaru, HW4, yang disebut memiliki kemampuan jauh lebih baik.

Baca Juga: Cara Buat Tulisan WhatsApp Warna-Warni, Tebal, dan Miring

“Kami tidak 100% yakin. HW4 memiliki performa beberapa kali lipat dibandingkan HW3. Lebih mudah menjalankan banyak fitur di HW4, sementara HW3 mungkin tidak mencapai tingkat keamanan yang dibutuhkan untuk FSD tanpa pengawasan,” ujar Musk dikutip dari Electrek, Selasa (17/12/2024).

Saat ini, jutaan mobil Tesla masih menggunakan hardware HW3. Musk berjanji akan meningkatkan sistem tersebut secara gratis jika nantinya dipastikan HW3 tidak bisa mendukung fitur FSD secara penuh. Namun, ia menegaskan bahwa peningkatan dari HW3 ke HW4 tidak memungkinkan karena perbedaan daya dan kabel kamera.

Tesla Dituntut Akibat Kecelakaan Fatal

Teknologi Autopilot Tesla telah lama dikritik karena menyebabkan sejumlah insiden fatal, termasuk kecelakaan yang menewaskan pengemudi Genesis Giovanni Mendoza-Martinez pada 2023 lalu. Saat itu, Mendoza menabrak truk pemadam kebakaran yang sedang terparkir saat menggunakan Autopilot di Tesla Model S di Walnut Creek, California.

Saudaranya, Caleb, yang menjadi penumpang, mengalami luka parah dalam insiden tersebut. Keluarga Mendoza menuntut Tesla dengan tuduhan penipuan atas promosi teknologi Autopilot yang dinilai berlebihan.

Pengacara keluarga menuding Elon Musk dan Tesla telah membesar-besarkan kemampuan Autopilot selama bertahun-tahun melalui pernyataan, blog, dan materi promosi. Hal ini mendorong konsumen untuk mencoba fitur tersebut dan secara tidak langsung meningkatkan keuntungan perusahaan.

Tesla membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa kecelakaan terjadi karena kelalaian pengemudi. Perusahaan juga membantah bahwa materi promosi Tesla memiliki pengaruh signifikan dalam insiden tersebut.

Penyelidikan dan Kasus Hukum yang Berlanjut

Hingga kini, terdapat setidaknya 15 kasus aktif yang terkait kecelakaan Tesla akibat fitur Autopilot atau FSD. Tiga di antaranya telah berpindah ke pengadilan federal.

Fitur Full Self-Driving sendiri adalah versi premium dari Autopilot. Sementara Autopilot adalah fitur standar di mobil Tesla, FSD membutuhkan biaya langganan tambahan.

Insiden kecelakaan Mendoza-Martinez turut memicu penyelidikan oleh Lembaga Keamanan Lalu Lintas Nasional AS (NHTSA) sejak Agustus 2021. Sebagai respons, Tesla telah melakukan sejumlah perbaikan, termasuk pembaruan perangkat lunak otomatis (over-the-air).

Namun, NHTSA kembali membuka penyelidikan lanjutan untuk mengevaluasi efektivitas penarikan (recall) unit Tesla dalam memperbaiki sistem Autopilot. Selain itu, NHTSA memberikan peringatan kepada Tesla atas promosi yang berpotensi menyesatkan konsumen.

Departemen Kendaraan Bermotor California juga ikut menggugat Tesla terkait klaim yang dinilai berlebihan tentang fitur Autopilot dan FSD dalam materi pemasaran mereka.

Janji Elon Musk yang Belum Terpenuhi

Di tengah berbagai kritik dan tuntutan, Elon Musk terus berjanji kepada investor bahwa mobil Tesla akan sepenuhnya otonom tanpa perlu pengemudi manusia. Janji ini telah digaungkan sejak 2014, namun hingga kini belum terealisasi.

Meski Tesla mengalami kemajuan dalam pengembangan teknologi, pengakuan Musk soal keterbatasan HW3 menjadi bukti bahwa perjalanan menuju mobil self-driving sepenuhnya masih panjang. Sementara itu, tuntutan hukum dan penyelidikan terus membayangi perusahaan.

One thought on “Elon Musk Akui Kelemahan Tesla, Korban Autopilot Semakin Bertambah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *