Penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan: ratusan aplikasi di App Store yang diklaim aman untuk anak-anak ternyata mengandung konten tidak pantas. Padahal, aplikasi-aplikasi ini diberi peringkat sesuai untuk anak-anak berusia 4 hingga 12 tahun.
Dilaporkan oleh Engadget pada Selasa (24/12/2024), lebih dari 200 aplikasi yang seharusnya dirancang untuk anak-anak justru memuat konten berbahaya, termasuk fitur chat dengan orang asing, simulasi “pacar AI,” serta game yang berisi unsur kekerasan atau seksual.
Penelitian Mengungkap Aplikasi Berbahaya
Dua kelompok advokasi anak, Heat Initiative dan ParentsTogether Action, bekerja sama dengan peneliti independen untuk memeriksa sebanyak mungkin aplikasi dalam waktu 24 jam. Fokus penelitian diarahkan pada aplikasi dengan peringkat usia 4, 9, dan 12 tahun, terutama di kategori berisiko seperti:
- Chatting
- Kecantikan dan diet
- Akses internet tanpa filter
- Game
Hasilnya, dari 800 aplikasi yang ditinjau, sekitar 200 dinyatakan melanggar standar peringkat usia.
Jenis Konten Berbahaya
Penelitian tersebut merinci beberapa kategori konten tidak pantas yang ditemukan:
- Game dengan unsur seksual: 24 aplikasi
- Aplikasi chat dengan orang asing: 9 aplikasi
- Aplikasi dengan akses internet tanpa filter: 40 aplikasi
- Aplikasi terkait citra tubuh dan penurunan berat badan: 75 aplikasi
- Game bertema kekerasan dan kriminalitas: 28 aplikasi
Bahaya untuk Anak-anak
Keberadaan aplikasi semacam ini menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan mental dan keamanan anak-anak. Konten tidak pantas dapat memengaruhi perkembangan psikologis, memperburuk citra tubuh, atau bahkan mengekspos anak-anak pada interaksi online berbahaya.
Para ahli mendesak agar orang tua lebih waspada dalam memantau penggunaan perangkat anak-anak. Selain itu, mereka meminta platform seperti App Store untuk meningkatkan pengawasan dan penyaringan konten pada aplikasi yang ditawarkan.
Solusi bagi Orang Tua
Untuk menghindari risiko ini, orang tua disarankan untuk:
- Menggunakan kontrol orang tua (parental controls) pada perangkat anak.
- Mendampingi anak saat memilih atau menggunakan aplikasi.
- Memantau aktivitas online anak secara berkala.
- Menghindari aplikasi yang tidak memiliki ulasan jelas atau peringkat terpercaya.
Kesimpulannya, meskipun App Store sering dianggap sebagai platform terpercaya, penelitian ini membuktikan perlunya kewaspadaan lebih tinggi dari pihak pengguna dan pengelola platform untuk melindungi anak-anak dari konten berbahaya.