Fore Coffee Resmi IPO

Fore Coffee Resmi Melantai di BEI, Jadi Emiten ke-12 Tahun Ini

PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 14 April 2025. Perusahaan ritel kopi yang sedang naik daun ini menjadi emiten ke-12 yang melantai di bursa sepanjang tahun ini, dengan kode saham FORE.

Fore Coffee membuka perdagangan perdananya dengan harga penawaran umum (IPO) sebesar Rp188 per saham. Dalam debutnya, saham FORE langsung melejit menyentuh batas atas kenaikan harga atau auto reject atas (ARA), dengan kenaikan sebesar 34,04 persen ke level Rp252 per saham.

Baca juga : Bahan Alami Penyubur Rambut

Antusiasme Investor Tinggi

Tingginya minat investor terhadap saham Fore Coffee tercermin dari oversubscription yang terjadi saat proses penawaran umum. Berdasarkan data e-IPO, terjadi kelebihan permintaan hingga lebih dari 200,63 kali dari penjatahan terpusat. Tercatat 114.873 investor ikut serta dalam penawaran umum yang digelar pada 10 April 2025.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pasar modal tidak hanya menarik bagi pemain lama, tetapi juga menyita perhatian para investor ritel, termasuk mereka yang sebelumnya aktif di sektor informal seperti judi bola online, yang kini mulai melirik investasi yang lebih legal dan berkelanjutan.

Himpun Dana Rp353 Miliar dari IPO

Lewat aksi IPO ini, Fore Coffee berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp353,44 miliar. Dana tersebut diperoleh dari penerbitan 1,88 miliar saham baru, atau setara dengan 21,08 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh.

Willson Cuaca, Komisaris Utama Fore Coffee sekaligus Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, menyebut bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi memperkuat posisi Fore Coffee dalam industri kopi nasional.

“Dukungan dari East Ventures memberikan akses terhadap modal, sumber daya, serta ekosistem yang mendorong sinergi dan pertumbuhan lebih lanjut,” ujar Willson.

Kinerja Keuangan Tumbuh Positif

Fore Coffee menunjukkan performa keuangan yang menjanjikan. Hingga September 2024, perusahaan mencatat penjualan bersih sebesar Rp727 miliar, tumbuh 135 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor juga meningkat 128 persen menjadi Rp447 miliar, dan EBITDA melonjak 187 persen menjadi Rp135 miliar. Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan CAGR Fore Coffee tercatat sebesar 112 persen.

Pasar Kopi Nasional Masih Prospektif

Menurut laporan Redseer Analysis per Desember 2024, pasar kopi Indonesia diprediksi tumbuh dengan CAGR sebesar 11 persen hingga 2030, dengan potensi nilai pasar mencapai USD12,6 miliar atau sekitar Rp214 triliun.

Tren ini sejalan dengan pergeseran gaya hidup masyarakat urban yang kini lebih memilih menikmati kopi di gerai modern ketimbang menghabiskan waktu di tempat hiburan atau bahkan aktivitas seperti judi bola yang kerap menguras keuangan tanpa hasil pasti.

Rencana Ekspansi Agresif

Fore Coffee telah merancang strategi ekspansi dengan menggunakan dana IPO untuk memperluas jangkauan bisnisnya:

• Rp275 miliar akan digunakan untuk pembangunan 140 gerai baru dalam dua tahun ke depan.
• Rp60 miliar dialokasikan untuk mengembangkan bisnis vertikal lewat outlet donat milik anak perusahaan.
• Rp18,44 miliar sisanya digunakan untuk kebutuhan modal kerja operasional.

Dengan masuknya Fore Coffee ke pasar saham, perusahaan ini tidak hanya membuka babak baru dalam pertumbuhannya, tetapi juga menginspirasi transformasi keuangan banyak kalangan. Tak sedikit dari mereka yang sebelumnya bermain di sektor seperti judi bola, kini mulai beralih menanamkan modal ke sektor riil yang menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan.