Uang: Sumber Gangguan Mental yang Tak Terduga
Sebuah riset dari MarketWatch yang dipublikasikan pada Oktober 2024 mengungkap fakta mengejutkan: uang ternyata menjadi salah satu pemicu utama gangguan jiwa. Dari survei yang melibatkan 2.000 orang di Amerika Serikat, ditemukan bahwa 88 persen responden merasakan tekanan finansial dalam berbagai bentuk, sementara 65 persen mengakui bahwa masalah keuangan adalah sumber stres terbesar dalam hidup mereka.
Generasi Muda dan Tekanan Finansial
Meskipun tekanan finansial dirasakan oleh semua generasi, generasi muda, khususnya milenial (lahir antara 1981 dan 1996), melaporkan tingkat tekanan yang lebih tinggi. Generasi ini menghadapi tantangan finansial yang signifikan, mulai dari upah yang lebih rendah dibandingkan profesional yang lebih tua hingga biaya perumahan yang semakin melambung di kawasan perkotaan.
Selain itu, indikator kekayaan seperti kepemilikan saham dan properti menunjukkan bahwa generasi ini tertinggal dari generasi sebelumnya. Dengan aset yang terbatas dan biaya hidup yang tinggi, banyak generasi muda yang merasa terjebak dalam situasi finansial yang sulit.
Baca juga : tips panjang umur dan bugar
Pengaruh Lingkungan Ekonomi
Berita tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan kenaikan biaya hidup semakin memperburuk situasi. Tidak hanya generasi muda, tetapi juga warga dari semua kelompok usia merasa kesulitan untuk melihat sisi positif dari kondisi ekonomi saat ini. Riset MarketWatch menunjukkan bahwa 64 persen responden merasa jenuh atau kelelahan karena terus-menerus harus mengurus masalah keuangan.
Dampak Negatif dari Kelelahan Finansial
Kelelahan finansial ini berdampak buruk pada perilaku banyak orang. Sebanyak 44 persen responden mengakui bahwa mereka cenderung mengabaikan masalah keuangan hingga situasi mencapai titik krisis. Mayoritas responden juga menyebutkan bahwa harga barang-barang penting yang tinggi menjadi penyebab utama stres mereka, sebagaimana diungkapkan oleh 57 persen dari mereka yang disurvei.
Harga Barang yang Terus Melonjak
Fakta lain yang menguatkan tekanan ini adalah laporan dari Departemen Pertanian AS (USDA), yang mencatat kenaikan harga pangan di rumah lebih dari 11 persen pada tahun 2022. Tren ini tampaknya terus berlanjut, dengan prediksi kenaikan harga telur sebesar 4,8 persen dan daging sapi lebih dari 3 persen pada tahun 2024.
Selain itu, kurangnya tabungan (47 persen) dan pendapatan yang tidak mencukupi (46 persen) menjadi dua faktor besar lainnya yang menyumbang tekanan finansial. Tidak ketinggalan, kondisi ekonomi yang tidak stabil dan meningkatnya jumlah PHK, khususnya di sektor teknologi dan pemerintah, semakin memperkeruh suasana.
Kesimpulan
Riset ini menjadi pengingat bahwa masalah keuangan tidak hanya berdampak pada kondisi materi, tetapi juga kesehatan mental. Tekanan finansial yang terus meningkat membutuhkan perhatian lebih, baik dari individu, masyarakat, maupun pemerintah, untuk menciptakan solusi yang dapat meringankan beban ini dan memastikan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua generasi.
One thought on “alasan banyak orang stress”