sejarah kopi latte

Latte adalah salah satu minuman kopi yang hampir selalu ada di setiap daftar menu kafe. Kepopulerannya telah menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari budaya kopi modern. Namun, di balik secangkir latte yang nikmat, tersimpan cerita unik dan menarik. Seperti apa kisahnya? Yuk, kita simak!

Bukan Kopi Murni

Latte bukanlah kopi murni, melainkan campuran espresso, susu yang dipanaskan, dan buih susu (foam). Kombinasi ini memberikan cita rasa yang lembut dan creamy, menjadikannya pilihan favorit bagi mereka yang ingin menikmati kopi tanpa rasa yang terlalu kuat, seperti pada espresso atau americano. Karakteristiknya yang lebih milky membuat latte terasa lebih ramah bagi penikmat kopi pemula.

Baca juga : sejarah americano kopi sejuta umat

Variasi Latte yang Beragam

Seiring berkembangnya dunia kopi, latte kini hadir dalam berbagai varian. Tidak hanya sekadar kopi susu klasik, tetapi juga dengan tambahan rasa unik dari sirup atau bahan lainnya. Beberapa contoh varian yang populer termasuk vanilla latte, hazelnut latte, pandan latte, hingga yang unik seperti klepon latte. Inovasi ini membuat latte semakin menarik dan cocok untuk semua selera.

Pandangan Berbeda di Italia

Meski latte berakar dari bahasa Italia “Caffellatte” yang berarti kopi susu, minuman ini ternyata tidak begitu dihargai di Italia seperti espresso. Di sana, latte lebih dianggap sebagai minuman sehari-hari yang biasa, bukan sebagai kopi premium. Hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya proporsi susu dalam latte, yang membuatnya lebih lembut dan kurang intens dibandingkan kopi khas Italia lainnya.

Di Italia, istilah “latte” sendiri secara harfiah berarti susu. Jadi, jika Anda memesan latte di Italia tanpa kata “caffe,” kemungkinan besar Anda hanya akan mendapatkan segelas susu. Oleh karena itu, pastikan untuk memesan “caffe latte” jika ingin menikmati secangkir kopi susu di Italia.

Sejarah Panjang Selama Berabad-Abad

Latte bukanlah tren baru. Minuman ini sudah ada sejak abad ke-17. Berdasarkan catatan sejarah, latte pertama kali dinikmati oleh masyarakat Eropa pada masa itu. Istilah “caffe e latte” sendiri tercatat digunakan oleh William Dean Howells dalam essainya yang berjudul “Italian Journey” pada tahun 1867. Hal ini menunjukkan bahwa latte telah menjadi bagian dari tradisi minum kopi di Eropa selama ratusan tahun.

Popularitas di Amerika

Meski berasal dari Eropa, latte mulai dikenal secara luas berkat popularitasnya di Amerika Serikat, khususnya di Seattle, Washington. Pada tahun 1980-an, latte menjadi minuman favorit di kedai kopi-kedai kopi di sana. Dari sinilah latte mulai menyebar ke seluruh dunia, menjadi simbol budaya kopi modern. Barista di seluruh dunia kini terbiasa menerima pesanan latte, yang berarti secangkir kopi susu, baik panas maupun dingin.

Penutup

Latte adalah lebih dari sekadar minuman; ia adalah simbol adaptasi budaya dan kreativitas dalam dunia kopi. Dari akar tradisionalnya di Italia hingga popularitasnya yang meroket di Amerika, latte terus berkembang dengan berbagai varian yang menggugah selera. Jadi, ketika Anda menikmati latte berikutnya, ingatlah bahwa Anda sedang menikmati secangkir sejarah dan tradisi yang telah melintasi berabad-abad dan benua. Selamat menikmati latte Anda!

One thought on “sejarah kopi latte

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *