Tahun Baru umumnya dirayakan dengan semarak di berbagai belahan dunia. Kembang api, gemerlap lampu, dan perayaan malam pergantian tahun menjadi hal yang biasa ditemukan pada 31 Desember. Namun, tidak semua negara atau budaya merayakan Tahun Baru Masehi pada tanggal tersebut.
Beberapa negara dan budaya di Asia serta wilayah Timur memiliki tradisi unik yang didasarkan pada kalender selain kalender Gregorian. Berikut enam negara yang merayakan Tahun Baru mereka di waktu berbeda, beserta tradisi khasnya:
1. China
Di China, Tahun Baru dirayakan berdasarkan kalender lunar, yang biasanya jatuh antara 21 Januari hingga 20 Februari. Dikenal sebagai Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi, perayaan ini menjadi salah satu acara terbesar di negara tersebut. Tradisi melibatkan reuni keluarga, parade meriah, tarian naga, dan tarian singa. Setiap tahun dalam kalender lunar diasosiasikan dengan salah satu dari 12 hewan zodiak Tiongkok yang melambangkan keberuntungan dan karakteristik unik.
2. Thailand
Thailand merayakan Tahun Baru melalui festival Songkran yang diadakan setiap bulan April. Festival ini dikenal dengan perang air yang melibatkan penduduk lokal dan turis, melambangkan pemurnian dan pembaruan diri dari segala kemalangan di tahun sebelumnya. Selama Songkran, jalanan penuh dengan keceriaan, dan tradisi membersihkan patung Buddha serta memberi hormat kepada orang tua juga menjadi bagian penting dari perayaan.
3. Arab Saudi
Arab Saudi menggunakan kalender Islam untuk menentukan awal tahun, yang dikenal sebagai Tahun Baru Hijriah. Hari pertama dalam bulan Muharram menandai Tahun Baru Islam, yang dihitung berdasarkan pengamatan bulan sabit saat matahari terbenam. Meskipun tidak dirayakan dengan kemeriahan seperti di negara lain, Tahun Baru Islam menjadi momen refleksi spiritual yang penting bagi umat Muslim di Arab Saudi.
Baca Juga: 8 Negara yang Siap Membayar Ratusan Juta untuk Mendapatkan Warga Negara Baru
4. India
India adalah negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa, termasuk dalam perayaan Tahun Baru. Berbagai wilayah di India menggunakan kalender lunar atau solar, sehingga tanggal Tahun Baru berbeda-beda. Misalnya, Ugadi dirayakan di Andhra Pradesh dan Karnataka, sementara Baisakhi adalah perayaan Tahun Baru di Punjab. Meskipun demikian, 1 Januari tetap diakui sebagai Tahun Baru resmi untuk keperluan administratif.
5. Vietnam
Vietnam merayakan Tahun Baru melalui festival Tet, yang jatuh antara akhir Januari hingga pertengahan Februari berdasarkan kalender lunisolar Vietnam. Perayaan Tet mirip dengan Tahun Baru Imlek dan menjadi momen penting untuk menghormati leluhur, mempererat hubungan keluarga, serta menyambut awal baru dengan harapan dan doa keberuntungan. Tradisi ini juga melibatkan dekorasi rumah dengan bunga khas dan pemberian amplop merah berisi uang sebagai simbol keberuntungan.
6. Iran
Iran menyambut Tahun Baru melalui festival Nowruz, yang berarti “Hari Baru.” Nowruz didasarkan pada kalender Hijriah Matahari dan biasanya jatuh sekitar 21 Maret, bersamaan dengan datangnya musim semi. Selain di Iran, tradisi ini juga dirayakan di negara-negara lain dengan pengaruh budaya Persia seperti Afghanistan, Azerbaijan, dan Turkmenistan. Upacara khas Nowruz meliputi pembersihan rumah, menyajikan makanan tradisional, dan berbagai ritual simbolis untuk mengundang keberuntungan di tahun yang baru.
Meski tidak semua negara merayakan Tahun Baru Masehi pada 1 Januari, tradisi unik mereka mencerminkan kekayaan budaya, nilai-nilai, dan keyakinan yang telah diwariskan selama berabad-abad. Setiap perayaan adalah cerminan dari keindahan keberagaman dunia.
One thought on “6 Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru Masehi pada 1 Januari”