Ciri-Ciri Orang yang Terkena Penyakit HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 (sejenis sel darah putih). Jika tidak segera diobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), kondisi serius yang melemahkan sistem imun tubuh hingga rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Baca Juga: 8 Makanan untuk Meredakan Pusing setelah Makan Daging

Berikut adalah ciri-ciri orang yang terkena HIV, yang dapat dibagi menjadi tiga tahap perkembangan penyakit:

1. Tahap Awal (Infeksi Akut)

Pada tahap ini, gejala biasanya muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi. Gejala yang dialami sering kali mirip dengan flu dan mungkin tidak disadari sebagai tanda HIV, di antaranya:

• Demam: Suhu tubuh meningkat sebagai respons terhadap infeksi.
• Nyeri otot dan sendi: Tubuh terasa pegal, mirip seperti gejala flu biasa.
• Sakit tenggorokan: Tenggorokan terasa sakit atau gatal.
• Pembengkakan kelenjar getah bening: Terutama di leher, ketiak, atau selangkangan.
• Ruam kulit: Muncul bintik-bintik merah atau bercak di kulit.
• Lelah berlebihan: Energi tubuh cepat habis meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

Gejala ini disebut sebagai sindrom retroviral akut (ARS) dan sering hilang setelah beberapa minggu, meskipun virus tetap aktif di dalam tubuh.

2. Tahap Laten (Infeksi Kronis)

Pada tahap ini, HIV aktif tetapi berkembang secara perlahan. Orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Namun, tanda-tanda berikut bisa muncul:

• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Infeksi berulang: Sering mengalami infeksi saluran pernapasan, jamur mulut, atau infeksi kulit.
• Keringat malam: Berkeringat berlebihan saat tidur, meskipun suhu ruangan normal.
• Diare kronis: Gangguan pencernaan yang berlangsung lama dan sulit diatasi.
• Kulit kering dan gatal: Kulit menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi.

3. Tahap Lanjut (AIDS)

Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sangat lemah, sehingga tubuh rentan terhadap infeksi berat atau kanker. Gejala yang muncul meliputi:

• Infeksi oportunistik: Infeksi seperti tuberkulosis (TB), pneumonia, atau toksoplasmosis sering terjadi.
• Sariawan berat: Lesi atau luka pada mulut, lidah, atau tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
• Kulit mudah memar atau mengalami pendarahan.
• Penurunan berat badan ekstrem: Disebut juga sebagai wasting syndrome.
• Kanker tertentu: Seperti sarkoma Kaposi atau limfoma non-Hodgkin.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika Anda merasa berisiko terkena HIV, misalnya karena memiliki pasangan seksual dengan status HIV yang tidak diketahui atau pernah menggunakan jarum suntik tidak steril, segera lakukan tes HIV. Diagnosis dini sangat penting untuk memulai pengobatan antiretroviral (ARV), yang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kualitas hidup.

Cara Mencegah HIV

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dari HIV:

• Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
• Hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain.
• Lakukan tes HIV secara rutin, terutama jika Anda termasuk kelompok berisiko tinggi.
• Ikuti terapi profilaksis pre-eksposur (PrEP) jika Anda berisiko tinggi terpapar HIV.

Kesadaran dan pemahaman tentang ciri-ciri serta cara mencegah HIV sangat penting untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar.