Di era digital yang semakin berkembang saat ini, kejahatan siber semakin marak, dengan para peretas yang menggunakan beragam metode baru untuk meretas data pribadi. Salah satu celah yang sering dimanfaatkan adalah kelemahan dalam pengelolaan password. Kejahatan di sektor keuangan, misalnya, banyak terjadi akibat kelalaian dalam melindungi password, yang sering kali terlalu sederhana atau mudah ditebak.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa password menjadi target utama bagi hacker untuk mengakses data nasabah. Bahkan, seorang hacker berpengalaman dapat meretas password yang lemah dalam hitungan detik. Password sederhana seperti urutan angka “123456”, kombinasi angka yang berulang seperti “111111”, atau informasi pribadi seperti tanggal lahir dan nama lengkap sangat rentan terhadap serangan. Para peretas menggunakan teknik brute force, mencoba berbagai kombinasi hingga menemukan yang tepat.
Untuk menghindari pembobolan akun, Bank Indonesia memberikan sejumlah tips untuk membuat password yang lebih aman. Pertama, buatlah password yang lebih panjang—minimal 12 karakter—karena password yang panjang lebih sulit untuk ditebak. Hindari penggunaan pola-pola yang mudah dikenali, seperti urutan angka atau kata yang berulang. Selain itu, usahakan menggunakan password yang berbeda untuk setiap akun agar jika salah satu akun diretas, akun lainnya tetap terlindungi. Terakhir, tambahkan karakter khusus seperti @, #, atau % untuk memperkuat password Anda. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan keamanan dan melindungi akun Anda dari ancaman siber.